Ramadhan, Inflasi Juni Bakal Tembus 0,4 Persen

Selasa, 1 Juli 2014 06:45 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) didampingi Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution (kedua kanan) memasuki ruang pada pembukaan Rakornas III Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tahun 2012 di Jakarta, Rabu (16/5). ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance Ahmad Erani Yustika memprediksi inflasi Juni 2014 bisa mencapai 0,4 persen. Inflasi yang merangkak naik itu disebut karena tibanya bulan Ramadhan yang biasanya otomatis mengerek naik harga barang kebutuhan pokok. "Masa paceklik juga sudah mulai datang," kata Erani saat dihubungi, Senin, 30 Juni 2014 malam.

Menurut Erani, tekanan inflasi pada Juni akan sangat dirasakan. Meski demikian, ia masih optimis inflasi tahunan tak akan melampaui angka 6 persen. "Sepanjang tak ada kebijakan mendadak dari pemerintah seperti menaikkan harga BBM," kata Erani.

Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara memprediksi inflasi pada bulan Juni berada pada kisaran 0,3-0,4 persen. Angka ini, kata Mirza, lebih baik jika dibandingkan dengan inflasi Juni tahun 2013 lalu yang mencapai 0,5 persen. "Kalau Juni bisa di bawah 0,4 persen, artinya sudah cukup baik," kata Mirza di kantornya, akhir pekan lalu. (baca:Tekan Inflasi, BI dan TPID Perkuat Koordinasi )


Berdasarkan kajian Bank Indonesia, risiko tekanan inflasi pada semester 2 tahun ini akan meningkat. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Dody Zulverdi, mengatakan, ada lima resiko yang berpotensi meningkatkan tekanan inflasi.

Pertama, dampak El Nino yang terjadi pada beras,Crude Palm Oil, dan komoditas lain. Kedua, cakupan kenaikan Tarif Tenaga Listrik yang lebih luas dari pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara-Perubahan 2014, yakni mencakup golongan Rumah Tangga 1.300-5.500 VA per 1 Juli mendatang. Kenaikan ini, akan menyumbang 0,3 persen inflasi. Jika ditambah dengan kenaikan TTL pada perusahaan non go pulic, maka kenaikan tarif listrik ini akan menjadi 0,5 persen terhadap inflasi. Ketiga, rencana kenaikan tarif batas atas angkutan udara sebesar 20-25 persen juga dihitung sebagai risiko tekanan pada inflasi. Keempat, tarif kereta api ekonomi jarak jauh dan menengah yang juga bakal naik. Terakhir, rencana kenaikan harga LPG 12 kilogram tahap II. "Semua risiko tersebut, diperkirakan akan mempersempit ruang deflasi usai Ramadhan dan Idul Fitri," kata Dody. (baca:BPS: Naikkan Tarif, PLN Harus Siap Dikritik)

Hari ini rencananya Badan Pusat Statis akan mengadakan konferensi pers inflasi Juni 2014. Laju inflasi Mei lalu tercatat sebesar 0,16 persen.

KHAIRUL ANAM | TRI ARTINING PUTRI


Terpopuler:
Titiek: Keluarga Cendana 100% Dukung Prabowo-Hatta

Politikus Ini Masih Sakit Hati kepada Demokrat

Gunung Sinabung Meletus, Tidak Ada Korban Jiwa

Manusia Takut Pada Sesuatu yang Mendekat

Mark Wahlberg Tertekan Bintangi Transformers

Berita terkait

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

7 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

25 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

27 hari lalu

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

28 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya