Berau Bidik Pendapatan US$ 1,4 Miliar Tahun ini

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 30 Juni 2014 17:18 WIB

PT Berau Coal Energy. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) Amir Samboro mengatakan perseroan menargetkan produksi batu bara 26 juta metrik ton tahun ini. Dengan jumlah itu, perseroan mematok pendapatan US$ 1,4 miliar. Target itu akan ditopang dengan langkah efisiensi yang dilakukan perseroan, di antaranya menekan biaya produksi.

“Upaya efisiensi yang kami lakukan, misalnya, dengan penggunaan additive, biofuel, agar penggunaan solar dapar diefisiensikan,” ujar Amir saat melakukan rapat umum pemegang saham di Jakarta, Senin, 30 Juni 2014. (Baca juga: Bumi Plc Gugat Rosan Roeslani ke Arbitrase)

Amir mengklaim tahun lalu perseroan mampu mencapai target produksi dan pengapalan 23,5 juta metrik ton. Tahun lalu, penjualan rata-rata batu bara menurun 16 persen menjadi US$ 59,6 per ton. Namun penurunan ini dikompensasi dengan kenaikan volume penjualan sebesar 11 persen menjadi 23,3 juta ton. BRAU, tutur Amir, juga masih mencatatkan kerugian bersih pada 2013 yang mencapai US$ 162,1 juta atau menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai USD 179,5 juta.

Perlambatan ekonomi Cina, menurut Amir, sangat mempengaruhi kinerja perusahaan. “Dengan pertumbuhan ekonomi yang hanya sekitar 7,2 persen, Cina mengurangi penggunaan energinya,” kata Amir. (Lihat juga: Berau Tuding Rosan Roeslani Ngemplang)

Apalagi Cina merupakan negara utama tujuan ekspor batu bara dari Indonesia. Selain Cina, sebenarnya ada pasar baru, yaitu India. Namun reformasi ekonomi membuat kondisinya juga tak jauh berbeda dengan Cina. Walaupun pasar internasional diperkirakan masih akan mengalami penurunan, kosumsi batu bara nasional dua tahun terakhir yang mengalami peningatan diperkirakan akan mendongkrak kinerja perusahaan batu bara. “Pengembangan power plant yang cukup bagus akan meningkatkan konsumsi batu bara.”

FAIZ NASHRILLAH

Terpopuler :
Rupiah Tembus 12 Ribu per Dolar AS, Apa Sebabnya?
Pengamat: Konsep Mobnas dan LCGC Salah Kaprah
Hampir Semua Pengusaha Tangerang Mengakali Pajak

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 jam lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

14 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

2 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

5 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

8 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

10 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

26 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

27 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

27 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

28 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya