Dolar AS Perkasa, Rupiah Akhirnya Jatuh ke Rp 12.000

Reporter

Rabu, 25 Juni 2014 13:18 WIB

Uang Rupiah. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah akhirnya menembus level 12.000 per dolar AS. Pelemahan rupiah ini dipicu rilisan data-data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan perbaikan yang signifikan. Indeks kepercayaan konsumen bulan Mei melonjak ke level 85,2 dan laporan penjualan rumah baru mencapai 504 ribu unit. Laporan tersebut membangun ekspektasi bahwa kinerja pemulihan perekonomian AS memang berjalan dengan baik.

Tak ayal, di pasar mata uang, dolar AS menguat tajam terhadap mayoritas mata uang regional. Hingga pukul 12.00 WIB, rupiah anjlok 100,7 poin (0,84 persen) ke level 12.090, ringgit melemah 0,45 persen ke 3,228 per dolar AS, sementara won terdepresiasi 0,27 persen pada level 1.021,05 per dolar AS.

Ekonom BNI Securities, Heru Irvansyah, mengatakan publikasi data perekonomian AS yang semakin membaik akan berdampak positif terhadap penguatan dolar AS. Secara teoretis, bila kinerja perekonomian sebuah negara bertumbuh, nilai mata uang negara tersebut akan lebih menguat terhadap mata uang negara lain.

“Bila data AS terus membaik, dolar AS juga akan cenderung menguat terhadap mata uang global,” katanya. (Lihat pula: Bulan Ini, Rupiah Diprediksi Tembus Level 12.100).

Apalagi, menurut Heru, bila harga minyak dunia terus naik hingga mencapai level US$ 114,2 per barel, dolar AS biasanya terus menguat. Kebutuhan dolar AS yang tinggi untuk melakukan impor menyebabkan mata uang itu selalu menguat terhadap mata uang negara-negara pengimpor minyak. “Tren pelemahan rupiah juga disebabkan mahalnya biaya impor minyak,” ujarnya.

Heru menjelaskan, meningkatnya permintaan dolar AS pada bulan Juni memang menjadi faktor utama pelemahan rupiah. Selain disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia, tingginya permintaan dolar AS dipicu oleh kewajiban jangka pendek korporasi dan jadwal pembayaran dividen. (Baca juga: Gubernur BI Yakin Pelemahan Rupiah Hanya Musiman).

MEGEL JEKSON


Berita utama:
Berseragam Nazi, Dhani Balik Kecam Pengkritik
Mahfud Md. Bantah Obor Rakyat Media Prabowo
Bentrok Yogya, Jokowi: Politik Jangan Meresahkan







Berita terkait

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

6 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

6 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

6 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Daftar Lowongan Kerja BUMN dan Swasta dengan Tenggat 31 Januari 2024

20 Januari 2024

Daftar Lowongan Kerja BUMN dan Swasta dengan Tenggat 31 Januari 2024

Peluang lowongan kerja terbuka untuk Anda dengan pendidikan minimal SMA dan S1 yang baru lulus (fresh graduate) maupun yang sudah berpengalaman.

Baca Selengkapnya

Cara Menutup Kartu Kredit BNI, Bisa Lewat Kantor Cabang hingga Call Center

10 Januari 2024

Cara Menutup Kartu Kredit BNI, Bisa Lewat Kantor Cabang hingga Call Center

Bagi Anda yang ingin menutup kartu kredit BNI, bisa mengikuti beberapa cara ini. Simak cara menutup kartu kredit BNI yang aman dan cepat.

Baca Selengkapnya

BNI Raih Dua Penghargaan Bergengsi 2023

16 Desember 2023

BNI Raih Dua Penghargaan Bergengsi 2023

BNI berhasil memperoleh penghargaan dari Euromoney Cash Management Survey 2023 dan Alpha Southeast Asia Awards 2023.

Baca Selengkapnya

BNI Dukung OJK Perkuat Literasi Keuangan

13 Desember 2023

BNI Dukung OJK Perkuat Literasi Keuangan

BNI mendukung penguatan literasi keuangan masyarakat dalam menggunakan berbagai layanan jasa perbankan secara bijak.

Baca Selengkapnya