Lebaran, BI Yogyakarta Siapkan Rp 3, 5 Triliun

Senin, 23 Juni 2014 15:01 WIB

Sekelompok warga menawarkan jasa penukaran uang kepada pengendara di tepi jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, Selasa (24/7). ANTARA/Herry Murdy Hermawan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kantor Bank Indonesia (BI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan Rp 3,5 triliun untuk memenuhi permintaan penukaran uang masyarakat menjelang Idul Fitri 2014. Kepala Perwakilan BI DIY, Arief Budi Santoso, mengatakan jumlah uang yang BI siapkan untuk penukaran uang tahun ini bertambah dibanding tahun sebelumnya.

Pada tahun 2013, jumlah uang yang disiapkan BI sebesar Rp 2,6 miliar. "Daya beli masyarakat semakin meningkat. Kami siapkan uang sesuai kebutuhan," kata dia di sela peresmian tim pengendali inflasi daerah lima kabupaten kota di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, Senin, 22 Juni 2014.

Menurut dia, jumlah uang yang BI siapkan saat ini termasuk untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang menjelang pemilihan presiden 9 Juli dan puasa Ramadan. BI mulai melayani masyarakat untuk penukaran uang pada 1 Juli 2014.

Selain menyiapkan loket penukaran uang, BI juga menggandeng sejumlah bank untuk melayani masyarakat menukar uang. Di antaranya Bank Perkreditan Rakyat dan bank swasta. Arief menyatakan menjelang pemilihan presiden 9 Juli ini, BI meminta masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu. (Baca: Jelang Lebaran, BI Siapkan Uang Rp 156 Triliun)

Seperti tahun sebelumnya, kebutuhan masyarakat membeli barang selama puasa dan Lebaran meningkat. Konsumsi masyarakat tentu berdampak pada laju inflasi. Arief memprediksi inflasi pada Juni ini hampir sama dengan Mei. "Inflasi tidak sebesar tahun lalu," kata dia.

Pengarah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Didik Purwadi, mengatakan stok bahan kebutuhan pokok menjelang puasa di DIY cukup. Harga sejumlah komoditas hasil pantauan TPID sejauh ini stabil. Harga minyak goreng, gula, daging sapi, dan daging ayam turun. Sedangkan, komoditas yang naik harganya yakni bawang merah dan telur. "Masyarakat hendaknya membelanjakan uangnya secara wajar," kata dia.

Puncak inflasi, kata Didik diperkirakan terjadi pada Juli-Agustus 2014. Ini terjadi karena masuk masa puasa Ramadan, Lebaran, dan libur akhir tahun. Untuk mengatasinya, TPID bekerja untuk menjaga pasokan barang dan stabilitas harga.

SHINTA MAHARANI

Berita terpopuler:

Pengunjung Harapkan Enam Kali Midnight Sale Setahun
Libur Sekolah, Taman Rekreasi Banjir Pengunjung
Naiknya Harga Minyak Diprediksi Hingga Akhir Tahun
Organda Meragukan Pantura Rampung Akhir Juni

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

11 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

21 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

23 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya