TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 150 anggota Serikat Pekerja PT PLN (Persero) berunjuk rasa di kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) di Wisma Mulia, Jakarta, Selasa, 10 Juni 2014. Mereka menuntut pemerintah menghentikan ekspor gas alam dan meminta pasokan energi primer untuk listrik dengan harga murah. (Baca juga: Bidang Energi, Jokowi-JK Akan Prioritaskan Energi Murah)
Menurut juru bicara Serikat Pekerja PLN, Jumadis Abda, pemerintah harus mendorong kedaulatan energi dengan menghentikan ekspor gas alam. Jadi, masyarakat bisa menikmati gas alam domesik hingga seratus persen.
Catatan SP PLN menyebutkan kerugian negara akibat ekspor gas alam mencapai Rp 250 triliun per tahun. Di sisi lain, masyarakat dibebani belanja energi primer listrik Rp 137 triliun per tahun. Jumadis mengatakan pemerintah harus menghentikan kontrak kerja sama dengan perusahaan asing yang menyedot gas alam untuk diekspor. (Baca juga: Pegawai Pertamina Tuntut Kejelasan Blok Mahakam)
Untuk itu, SP PLN menolak beberapa kontrak gas alam yang akan dijual ke asing, yakni proyek Chevron Blok Indonesia Deepwater Development (IDD) di Selat Makassar, Kalimantan Timur; proyek konsorsium Pertamina dengan Exxon Mobile di Blok Natuna Timur (Natuna D Alfa); dan proyek Inpex Corporation di Blok Masela, Maluku. (Baca juga: Cadangan Minyak Bakal Habis Dalam 12 Tahun)
Menurut Jumadis, bila gas alam dimaksimalkan untuk konsumsi dalam negeri, masyarakat dapat menikmati energi dengan harga murah. "Tarif listrik akan lebih murah dan beban subsidi bahan bakar minyak bisa dikurangi," tuturnya.
PAMELA SARNIA
Berita lain:
Valid, Surat Rekomendasi Pemecatan Prabowo
Jawab Roy Suryo via BBM, Ahok: Bro Kenapa Somasi?
Jokowi: Wiji Thukul Harus Ditemukan
Polisi: Pemerkosaan Mahasiswa Malaysia Rekayasa
Takmir Masjid Sesalkan Isi Pengajian Jafar Umar
Debat Capres Masih Gunakan Strategi 5-3-2
Klaim Lihat MH370, Pekerja Kilang Minyak Dipecat
Berita terkait
GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak
10 hari lalu
Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.
Baca SelengkapnyaTersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik
10 hari lalu
Kehadiran fasilitas SPKLU menjadi salah satu faktor penting dalam kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini bagi kendaraan listrik
Baca SelengkapnyaPLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!
13 hari lalu
PLN telah menyiagakan 1.299 unit SPKLU yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Khusus momen mudik tahun ini, PLN juga menyiagakan petugas yang berjaga 24 jam untuk membantu para pemudik
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata
18 hari lalu
PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024
26 hari lalu
PLN juga mengerahkan 3.504 pegawai yang akan stand by selama 24 jam nonstop di SPKLU.
Baca SelengkapnyaPLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik
26 hari lalu
Berbagai upaya efisiensi dan digitalisasi yang telah dilakukan PLN menjadi kunci dalam mewujudkan komitmen ini.
Baca SelengkapnyaPLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027
26 hari lalu
Kepengurusan Forum Manajemen Risiko dinilai proaktif. Memudahkan kolaborasi antara BUMN.
Baca SelengkapnyaPLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku
26 hari lalu
Pengembangan program gasifikasi pembangkit turut melibatkan konsorsium.
Baca SelengkapnyaIni 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama
28 hari lalu
Pertamina menjadi perusahaan terbesar di Indonesia versi Majalah Fortune. Ini daftar 10 perusahaan raksasa di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta
39 hari lalu
Pemasangan listrik untuk kalanan industri, bisnis, dan UMKM membantu pergerakan ekonomi di Jakarta.
Baca Selengkapnya