Pengembangan Suramadu Mandek, BPWS Salahkan Lahan  

Reporter

Senin, 9 Juni 2014 17:03 WIB

Jembatan Suramadu yang membentang di atas Selat Madura (20/11). Pemerintah berharap jembatan tersebut membawa pengaruh bagi perkembangan ekonomi di Madura. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Bangkalan - Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) mengakui pengembangan Madura sebagai kawasan industri mandek. Sejak dibentuk lima tahun lalu, belum ada satu pun pembangunan infrastruktur dan fisik yang dilakukan BPWS.

"Kami memahami situasi ini memunculkan penilaian bahwa BPWS tidak bekerja sehingga harus dibubarkan," kata Kepala Divisi Data dan Informasi BPWS, Pandit Indrawan, Senin, 9 Juni 2014.

Namun Pandit menegaskan mandeknya pembangunan di kawasan Suramadu sisi Madura bukan akibat lembaganya tidak bekerja. Melainkan akibat faktor teknis di lapangan yaitu rumitnya masalah pembebasan lahan di Kabupaten Bangkalan.

Warga, kata dia, memiliki patokan harga sendiri, sementara BPWS menaksir harga tanah sesuai NJOP dan hasil taksiran tim operasional. "Bahkan banyak temuan, satu lahan di Madura itu dimiliki lebih dari satu orang, ini juga menjadi hambatan," ujar dia.

Sebab itu, tutur Pandit, sejak tahun 2013, BPWS melakukan reorientasi program. Selain pembangunan fisik, BPWS juga memainkan peran meningkatkan sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan kepada kelompok masyarakat, serta membantu pemerintah daerah mengembangkan potensi wisata dan kerajinan.

"Bahkan tahun ini pengembangan SDM masih jadi prioritas kami ketimbang pengembangan fisik." (Baca: Tuntut Pembubaran BPWS, Mahasiswa Blokir Suramadu)

Pandit meminta kerja sama masyarakat agar tidak mempersulit proses pembebasan lahan sehingga pembangunan fisik di kawasan Suramadu bisa cepat terealisasi. Apalagi, anggaran untuk proyek fisik di Suramadu selalu dialokasikan setiap tahunnya. "Kami diamanahi membebaskan 600 hektare, tapi baru terealisasi 10 hektare," tuturnya.

Pagi tadi, sekitar 30 orang mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam menggelar unjuk rasa di sekitar pintu tol Jembatan Suramadu di sisi Kabupaten Bangkalan. Mereka meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membubarkan BPWS. "BPWS mandul, pembangunan di Madura masih stagnan," kata koordinator aksi, Hairuz Zaman, dalam orasinya.

Menurut Hairuz, selama hampir enam tahun sejak Jembatan Suramadu diresmikan, kerja BPWS untuk memajukan ekonomi warga Madura dengan membangun kawasan industri, tidak terlaksana. Padahal, anggaran yang dikucurkan pemerintah mencapai triliunan rupiah.

MUSTHOFA BISRI

Berita Terpopuler
Warga Heboh Saksikan Meteor di Langit Jabodetabek
Nurul: Keaslian Dokumen Pemecatan Prabowo Diragukan
Lukisan Buaya Djoko Pekik Dibanderol Rp 6 Miliar
NASA Benarkan Asteroid Melintasi Bumi

Berita terkait

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

37 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

12 Desember 2023

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

Indonesia mempunyai banyak jalan tol yang menghubungkan beberapa daerah, berikut 5 jalan tol terpanjang di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

9 November 2023

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

Uji coba sistem transaksi tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Bali akan diadakan pada bulan Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

1 Oktober 2023

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia tidak mencapai 10 persen waduk di Korea, PT KAI tebar 73 tiket promo.

Baca Selengkapnya

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

31 Juli 2023

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

20 Mei 2023

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

Presiden Jokowi akan mulai memperbaiki jalan rusak di daerah pada Juni 2023. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siapkan Rp 14,6 tr

Baca Selengkapnya

9 Ribu Toilet di 127 Rest Area Disediakan untuk Pemudik Lebaran

5 April 2023

9 Ribu Toilet di 127 Rest Area Disediakan untuk Pemudik Lebaran

Saat Lebaran tahun lalu, hanya ada sekitar 6 ribu toilet di 127 rest area jalan tol.

Baca Selengkapnya

Viral Kucing Kokom Pegawai Baru Kementerian PUPR, Ini Jabatannya

8 Januari 2023

Viral Kucing Kokom Pegawai Baru Kementerian PUPR, Ini Jabatannya

Kementerian PUPR menghebohkan publik lantaran memperkenalkan kucing bernama Kokom sebagai "pegawai baru"-nya di akun Twitternya.

Baca Selengkapnya

Pasca-erupsi Semeru, Giliran Akses Jalan Gladak Perak Ambles karena Hujan

4 November 2022

Pasca-erupsi Semeru, Giliran Akses Jalan Gladak Perak Ambles karena Hujan

Gladak atau jembatan itu sudah pernah runtuh pascaerupsi Gunung Semeru 2021 dan kini sedang dalam pembangunan kembali.

Baca Selengkapnya

MLFF Segera Gantikan E-Toll, Transaksi Lewat HP

19 Mei 2022

MLFF Segera Gantikan E-Toll, Transaksi Lewat HP

Sistem pembayaran jalan tol nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) yang menggantikan e-toll bakal diuji-cobakan pada akhir 2022.

Baca Selengkapnya