Pemerintah Mengerem Lonjakan Harga Daging Ayam
Editor
Akbar Tri Kurniawan
Kamis, 5 Juni 2014 15:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi memprediksi kenaikan harga daging ayam berlangsung sementara. Lutfi menilai kenaikan harga sebagai antisipasi menahan anjloknya harga daging ayam pada Lebaran mendatang. "Biasanya pada hari raya terjadi oversuplai yang membuat harga jatuh," katanya saat ditemui di Jakarta Convention Centre, Kamis, 5 Juni 2014.
Lutfi mengatakan kenaikan harga bertujuan agar peternak mandiri dan industri peternakan tidak merugi. Kenaikan harga sekitar 6-7 persen menyumbang inflasi. Bahkan, pada Mei, kenaikan harga daging ayam ras memberi andil 0,07 persen pada inflasi.
Sebagai antisipasi pengendalian harga, Lutfi mengklaim telah menemui peternak dan industri. Dalam pertemuan, Lutfi menjelaskan, pemerintah berkomitmen menjaga harga agar tidak melambung tinggi dan tidak anjlok drastis. "Kenaikan akan kami pantau terus," ujarnya.
Pasokan daging ayam nasional mencapai 46 juta kilogram per minggu lebih besar ketimbang kebutuhan sebesar 40 juta kilogram. Akibat suplai melebihi permintaan, menurut Lutfi, berakibat kerugian pada pihak peternak. "Setiap ayam yang dijual membuat peternak merugi secara masif, dan ini menjadi siklus 3-5 tahun sekali," katanya.
Badan Pusat Statistik merilis data yang menunjukkan pergerakan harga daging ayam menjelang puasa dan Lebaran. Pergerakan harga volatile food ini bisa mencapai 1 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan penyebab utama inflasi pada Mei adalah daging ayam ras dengan andil sebesar 0,07 persen. Adapun perubahan harganya mencapai 5,7 persen. "Ini karena ada kelangkaan di tingkat pemasok sehingga kami perkirakan akan terus terjadi kenaikan harga hingga Ramadan," ujarnya.
Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, harga daging ayam dan telur sudah mengalami kenaikan. Harga daging ayam dibuka Rp 28.771 per kilogram pada Senin, 2 Juni, dan merangkak naik menjadi Rp 29.005 pada Kamis, 5 Juni 2014. Setali tiga uang, telur ayam ras pada Senin, 2 Juni, bertengger pada harga Rp 19.801 per kilogram, lalu terkerek menjadi Rp 20.100 pada Kamis, 5 Juni 2014. (Baca: Juni, Inflasi Meningkat 20 Persen)
AYU PRIMA SANDI
Berita Terpopuler:
Kontes King & Queen Edutography 2014
Penyerang Umat Katolik Bawa Samurai dan Penyetrum
Yakuza Rekrut Anggota Secara Online
Ini Alasan Vitalii Sediuk Memukul Brad Pitt