“Moratorium Bisa Turunkan Defisit APBN”

Reporter

Editor

Rabu, 16 Maret 2005 17:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Dirjen Anggaran dan Perimbangan Keuangan Achmad Rochjadi mengungkapkan, penundaan pembayaran (moratorium) utang berpeluang menurunkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2005 menjadi 0,9 persen sampai 1 persen. "Dengan moratorium, defisit bisa mengecil dari 1,3 persen menjadi 0,9 persen atau 1 persen," kata Achmad di Jakarta hari ini. "Tapi itu bergantung pada kebutuhan. Pemerintah juga akan melihat perkembangan penerimaan dari pajak."Menurut dia, moratorium terdiri atas utang pokok dan bunga yang keduanya memiliki dampak berbeda dalam APBN. Bunga akan masuk dalam pos pembelanjaan, sehingga bila tidak jadi dibayarkan bisa dipindahkan ke pos pembelanjaan yang lain. Ini berbeda dengan utang pokok yang berada di pos pembiayaan, yang tidak bisa dipindahkan ke pembelanjaan bila utang itu tidak jadi dibayarkan. "Jadi, yang jelas bisa dipakai adalah bunganya dan utang pokok itulah yang bisa mengurangi defisit," tambahnya. Berkaitan dengan penggunaan dana moratorium, Achmad menjelaskan, dalam komunike Paris Club memang ada indikasi bahwa moratorium diberikan terkait dengan bencana gempa dan tsunami. Karena itu, dana tersebut terutama untuk rehabilitasi dan rekonstruksi. Namun, tidak tertutup kemungkinan pemerintah akan menggunaka dana itu untuk hal lain seperti kegiatan pemilihan kepala daerah (pilkada) dan perubahan di departemen. "Kami masih memperhitungkan hal itu. Bisa saja semuanya untuk Aceh, tapi apakah bisa terserap semua? Apa tidak sebaiknya disimpan dulu untuk tahun depan," katanya. Seperti diketahui, pemerintah Indonesia menerima tawaran penangguhan pembayaran utang dari Paris Club sebesar US$ 2,6 miliar dari total utang US$ 48 miliar. Pembayaran utang pokok dan bunga itu akan mulai dicicil selama lima tahun mulai akhir 2006. Thoso Prihamowo - Tempo

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Kondisi Ekonomi Indonesia Masih Aman

23 November 2023

Kondisi Ekonomi Indonesia Masih Aman

Ketua Komite Tetap Perpajakan Bidang Kebijakan Fiskal dan Publik Kadin Indonesia, Siddhi Widyaprathama, mengatakan, di penghujung 2023 ini kondisi perekonomian di Indonesia masih aman, meski ditengah gejolak yang terjadi dunia.

Baca Selengkapnya

DPR Setujui Pergeseran Anggaran Kemendikbud 2023 Rp1,37 Triliun

16 Juni 2023

DPR Setujui Pergeseran Anggaran Kemendikbud 2023 Rp1,37 Triliun

Pengalihan anggaran disetujui DPR akan digunakan untuk membiayai Program PAUD dan wajib belajar 12 tahun melalui Program Indonesia Pintar jenjang SD.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: APBN hingga Akhir Maret 2023 Masih Surplus Rp 128,5 Triliun

17 April 2023

Sri Mulyani: APBN hingga Akhir Maret 2023 Masih Surplus Rp 128,5 Triliun

Sri Mulyani mengatakan posisi APBN sampai dengan akhir Maret 2023 masih mengalami surplus Rp 128,5 triliun atau 0,61 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya

APBN April Surplus Rp 103,1 Triliun, Sri Mulyani: Baliknya Cepat Sekali

23 Mei 2022

APBN April Surplus Rp 103,1 Triliun, Sri Mulyani: Baliknya Cepat Sekali

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan APBN hingga April 2022 mengalami surplus Rp 103,1 triliun atau 0,58 persen terhadap PDB.

Baca Selengkapnya

APBN Surplus Rp 103,1 T, Sri Mulyani Beberkan Realisasi Belanja hingga April

23 Mei 2022

APBN Surplus Rp 103,1 T, Sri Mulyani Beberkan Realisasi Belanja hingga April

Sri Mulyani mengatakan pemerintah menghabiskan anggaran Rp 750,5 triliun atau 27,7 persen dari total APBN 2022.

Baca Selengkapnya

Ingin Berinvestasi? Dua Hari Lagi Ada Lelang SUN Rupiah

12 Juli 2020

Ingin Berinvestasi? Dua Hari Lagi Ada Lelang SUN Rupiah

Pemerintah akan melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Belanja Negara 73,1 Persen dari APBN

18 November 2019

Sri Mulyani Sebut Realisasi Belanja Negara 73,1 Persen dari APBN

Sri Mulyani mengatakan realisasi belanja negara baru 73 persen dari APBN.

Baca Selengkapnya

Anggaran Mobil Dinas Menteri Sudah Masuk DIPA Kemsetneg 2019

23 Agustus 2019

Anggaran Mobil Dinas Menteri Sudah Masuk DIPA Kemsetneg 2019

Pengadaan mobil dinas menteri terakhir dilakukan pada tahun 2005 dan 2009.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Migas Negara Diperkirakan Cukup Penuhi Subsidi Energi

29 Juli 2018

Pendapatan Migas Negara Diperkirakan Cukup Penuhi Subsidi Energi

Pemerintah yakin kelebihan pendapatan minyak dan gas bumi (migas) negara (windfall profit) dapat menutupi kebutuhan subsidi energi

Baca Selengkapnya