Konsumsi Keramik Nasional Kalah dengan Vietnam

Reporter

Kamis, 29 Mei 2014 06:03 WIB

ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO , Jakarta- Direktur Utama PT Arwana Citramulia (ARNA) Tandean Rustandy mengatakan kebutuhan keramik Indonesia tergolong rendah. Di menuturkan konsumsi keramik Indonesia kalah dibanding dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. "Konsumsi kita masih 1,67 meter persegi per kapita. Sedangkan di Vietnam 4 meter dan Thailand di atas 3 meter," katanya saat ditemui di kantor Kementerian Perindustrian, Rabu 28 Mei 2014.

Tandean mengatakan pihaknya saat ini memfokuskan produksi keramik untuk pasar domestik. Dia memprediksi peluang pasar keramik masih tinggi seiring dengan pertumbuhan generasi muda yang belum mempunyai rumah. "Kalau satu orang mempunyai luas bangunan rumah 50 sampai 60 meter persegi, kebutuhannya masih sangat tinggi," katanya. (Baca juga: Jelang Pilpres, Sektor Properti Membaik).

Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan industri keramik Indonesia merupakan salah satu industri yang sedang berkembang. Dia menuturkan dengan potensi jumlah penduduk yang besar, cadangan bahan baku melimpah dan meningkatnya pembangunan infrastruktur, industri keramik sangat prospektif untuk dikembangkan.

Hidayat mengatakan pada tahun 2013, total kapasitas produksi pada industri keramik Indonesia mencapai 1,4 juta meter persegi per hari. Sedangkan total produksi keramik medapai 1,32 juta meter persegi per hari. Sebanyak 85 persen produksi keramik nasional dikonsumsi untuk pasar domestik, sedangkan sisanya untuk kebutuhan ekspor.

Dia memperkirakan pada tahun 2014, produksi keramik mencapai total penjualan sebanyak US$ 3 miliar. Total penjualan ini berasal dari 35 perusahaan dan 80 pabrik yang memperkerjakan 200 ribu tenaga kerja. "Dengan angka tersebut diharapkan industri keramik bisa berkembang lagi mengingat konsumsi keramik domestik masih lebih rendah dibanding negara ASEAN lainnya," katanya.

ALI HIDAYAT

Terpopuler
Buka Kantor di Jakarta, Apple Tawarkan Lowongan
Cokelat Cadbury Mengandung Babi?
Cadbury Berbabi, Tweeps Indonesia Resah

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

7 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

53 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

54 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

24 Desember 2023

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) minta PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) penuhi hak korban ledakan smelter nikel di Morowali.

Baca Selengkapnya

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

24 Desember 2023

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

Kementerian ESDM mengatakan bahwa pengawasan kepatuhan K3 industri smelter nikel wewenang Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya