Pasokan Gas Macet, Petrokimia Rugi Rp 28,35 Miliar

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 14:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Petrokimia Gresik kehilangan omzet penjualan pupuk urea sekitar Rp 28,35 miliar akibat kemerotan pasokan gas Pertamina yang dieskplorasi Beyond Petroleum (BP) Kangean Ltd di Desa Pagerungan Besar, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura. Itu perhitungan selama 20 hari sejak Petro menghentikan produksi di Pabrik I, Rabu (8/1). "Yah, bencana, mau bagaimana lagi? Kami tak bisa apa-apa," ujar Priyanto Wirokaryo, Kepala Humas PT Petrokimia Gresik, pada Tempo News Room, Kamis (9/1). Bencana itu adalah penghentian sementara operasi lima sumur penghasil gas di Pagerungan yang digarap BP Kangean, menyusul terjadinya kebocoran pipa pengumpul di lokasi lepas pantai setempat, Selasa silam. "Penghentian itu untuk menghindari gangguan lingkungan dan keselamatan operasional," ujar Wimpy Wisnu Pambudi, Kepala Perwakilan Operasional Surabaya BP. Dampaknya, suplai gas dari Kangean ke pelanggan di Jawa Timur merosot drastis. Semula 180 juta kaki kubik per hari, kini menjadi 100 juta kaki kubik. Sedang perbaikan instalasi pipa, jelas dia, ditaksir memakan waktu 20 hari. Jumlah pasokan yang terbatas itu dialirkan ke Petrokimia sebesar 15 juta kaki kubik, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Gresik memperoleh 60 juta kaki kubik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) mendapat 40 juta kaki kubik. Bagi Petrokimia, gas sangatlah vital. "Tidak saja untuk bahan baku pupuk, tetapi juga penggerak mesin," ujar Priyanto. Dalam proses produksi, gas tersebut menghasilkan amoniak, kemudian diurai hingga menghasilkan urea. Petrokimia tidak saja menghentikan produksi urea, tetapi juga pembuatan amoniak. Bagaimana dengan pupuk ZA? Ternyata pembuatan pupuk kombinasi amoniak dan asam sulfat itu tidak terganggu. "Masih jalan terus," ujar Priyanto. Dia menjelaskan pembuatan ZA1 dan ZA3 masih bisa ditangani Pabrik I. Sedang Pabrik III PT Petrokimia memproduksi ZA2. "Pasokan amoniak untuk pembuatan pupuk ZA masih bisa ditanggulangi dengan cara lain," ujarnya. Selain ZA dan urea, Petrokimia juga menghasilkan pupuk Ponscha dan SP36. Bila perbaikan pipa molor dan cadangan gas milik Petrokimia kian mepet, "Ya, kami hanya bisa menghasilkan SP36," tukas Priyanto. Bila situasi normal, Pabrik I sanggup menghasilkan 1.400 ton urea per hari dan 1.350 ton amoniak per hari. Bila harga pasaran satu kilogram urea setara Rp 1.050, lalu penghentian produksi berlangsung 20 hari, "Tinggal mengalikan. Perhitungan kasarnya, selama itu kami kehilangan omzet penjualan Rp 28,35 miliar," jelasnya lagi. Secara normal, Petrokimia butuh 60 juta kaki kubik per hari. Mula-mula kebutuhan ini bisa dipenuhi BP Kangean. Tapi, awal tahun 2002, menyusut menjadi 50 juta kaki kubik. Ini mengakibatkan kapasitas produksi Petro menurun, menjadi 85 persen. Sejak awal diperhitungkan, bila pasokan gas di bawah 40 juta kaki kubik, "Berarti petaka!" ujar Priyanto. Kini, malah anjlok menjadi 15 juta kaki kubik. Sumur gas di Pagerungan dieksplorasi BP Kangean sejak 1993. Mula-mula bisa memproduksi 225 juta kaki kubik per hari. "Tapi, lambat laun mengalami pengurangan alami hingga saat ini hanya 180 juta kaki kubik," ujar Wimpy. Suplai gas itu disalurkan ke Jawa Timur melalui jaringan pipa di dalam laut sepanjang 360 kilometer dan 70 kilometer pipa darat. Sekitar Oktober 2001, telah muncul ribut-ribut soal ketahanan jaringan pipa di bawah laut. BP Indonesia mengkhawatirkan terjadi kebocoran dan kerusakan pipa distribusi gas milik Pertamina. Pasalnya, jaringan pipa mengapung di kedalaman laut, tanpa penyangga, yang amat rentan oleh tekanan arus air. Jika rusak, sangat mungkin menyulut kebakaran atau ledakan. Selain itu juga mengancam tenggelamnya kapal yang berlayar. Saat itu BP mengancam menghentikan produksi gas di Pagerungan bila Pertamina tidak melakukan pengamanan. Kerusakan di bawah laut itu kini terbukti. Tapi, bukan terjadi pada jaringan pipa distribusi gas milik Pertamina, melainkan pada transmisi milik BP Kangean Ltd di Pagerungan. Apa sebab kebocoran? Belum ada penjelasan resmi. Sumber di BP menjelaskan posisi kebocoran itu terjadi pada kedalaman 84 meter dari permukaan laut. Dia juga yakin kerusakan berasal dari buruknya kualitas pipa. "Kenapa buruk? Ya mungkin kontrol saat pengerjaan juga buruk. Pengelasan tidak sempurna. Padahal bila bagus bisa bertahan 30 tahun," ujar sumber itu. Dia mengatakan, kebocoran itu terjadi pada pipa nomor satu dari lima pipa di lapangan itu. Namun, kelima pipa tadi terhubung ke dalam satu tangki penampungan. Sehingga semuanya harus ditutup. "Begitu diketahui bocor, maka semua klep ditutup. Mau nggak mau, kelima pipa itu ditutup semua," katanya. Kini BP mendatangkan bantuan kapal dan peralatan dari Singapura, yakni Diving Vessel Owen Tide. Kapal ini diperkirakan tiba di Kangean pada akhir pekan nanti. Selain BP Kangean LTD, pasokan gas di Jawa Timur juga disuplai oleh dua pemain. Tapi, produksi mereka masih kecil. Codeco yang mengekplorasi gas di Wunut, Gresik, hanya sanggup memasok 80 juta kaki kubik per hari. Lalu, Lapindo Brantas yang punya sumur di Sidoarjo memasok 30 juta kubik. Total Jawa Timur mendapat 270-290 juta kaki kubik per hari. "Padahal, potensi maksimum konsumen di Jawa Timur bisa mencapai 600-700 juta kaki kubik per hari," ujar Trijono, Kepala Cabang Perusahaan Gas Negara Unit Distribusi Wilayah II Jawa Bagian Timur. Dia menggambarkan saat ini gas semakin diminati oleh indutsri maupun rumah tangga. Apalagi di tengah kenaikan harga BBM saat ini. Trijono membandingkan harha solar Rp 1.890 per liter. Sedang gas Rp 1.050 tiap meter kubik. "Jauh lebih murah kan," ujarnya. Pelanggan PGN pun melesat setelah pemerintah mencabut subsidi BBM. Tercatat 4.600 pelanggan rumah tangga. Dua tahun lalu hanya 600 pelanggan. Sedang pelanggan industri mencapai 160 pabrik. Dengan merosotnya pasokan dari Kangean, Trijono telah meminta pengertian para pabrik pelanggan. "Sementara mereka diminta mengganti dengan BBM," ujarnya. Adi Sutarwijono/Sunudyantoro --- TNR

Berita terkait

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

10 menit lalu

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

PGRI mengingatkan bahwa pemerintahan baru di bawah Prabowo jangan dengan mudah mengubah kurikulum pendidikan.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

11 menit lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

16 menit lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Menang, Fajar / Rian Keok, Indonesia vs Thailand 1-1

17 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Menang, Fajar / Rian Keok, Indonesia vs Thailand 1-1

Tim bulu tangkis putra Indonesia masih imbang 1-1 saat melawan Thailand pada pertandingan kedua babak penyisihan Grup C Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

17 menit lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

20 menit lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

23 menit lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Siap-siap War Tiket Konser Sheila on 7 untuk Pekanbaru Hari Ini, Begini Tips dan Triknya

27 menit lalu

Siap-siap War Tiket Konser Sheila on 7 untuk Pekanbaru Hari Ini, Begini Tips dan Triknya

Pada penjualan tiket nonton Sheila on 7 di Samarinda dan Makassar, ludes dalam beberapa jam saja.

Baca Selengkapnya

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

27 menit lalu

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

Universitas Indonesia (UI) menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

27 menit lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya