Referendum Ukraina, Harga Minyak Asia Naik  

Senin, 12 Mei 2014 12:54 WIB

AP/Sue Ogrocki

TEMPO.CO, Singapura - Hari ini harga minyak pada perdagangan Asia tercatat merangkak naik. Harga tersebut melonjak setelah sejumlah massa pro-Rusia di Ukraina Timur mengklaim sebagian besar rakyatnya memilih merdeka dalam referendum. "Meningkatnya ketegangan geopolitik di dalam dan sekitar Ukraina dapat membuat pasokan minyak terganggu," ujar analis pasar CMC Market Singapura, Desmond Chua, Senin, 12 Mei 2014.

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran perang saudara dan diprediksi dapat mengganggu pasokan minyak. Perusahaan kontrak utama New York, Amerika, West Texas Intermediate (WTI), menaikkan harga minyak 9 sen menjadi US$ 100,08 untuk pengiriman pada pertengahan Juni. Adapun minyak mentah olahan Brent North Sea naik 32 sen menjadi US$ 108,21 per barel untuk pendistribusian pada Juni mendatang.

Pemberontak di Provinsi Donetsk, Ukraina, pada Ahad kemarin mengklaim 89 persen pemilih memberikan suara untuk mendukung pemerintahan sendiri. Provinsi lain pun memiliki hasil referendum serupa. Pemerintahan Ukraina Barat khawatir suara yang disengketakan bisa mempercepat break up dari mantan Republik Soviet dan menyebabkan perang saudara di tepi timur Eropa. Perang saudara itu dapat mengganggu stok minyak dan membuat harganya semakin meroket. (Baca: Minyak Dunia Dorong Bursa Regional Variatif)

Perusahaan pertambangan Singapura, Phillip Futures, menyebutkan investor akan khawatir atas pengumuman yang ditetapkan pemerintah Rusia pekan lalu. Pengumuman itu menyebutkan Ukraina harus membayar di muka duit gas alam pada pengiriman yang akan datang karena memiliki utang miliaran dolar. Peraturan itu dapat membahayakan pasokan ke sebagian besar negara Uni Eropa. Mereka beralasan hampir 15 persen dari semua gas Rusia dikonsumsi oleh blok beranggotakan 28 negara yang bertransit di Rusia itu. (Baca: Terminal Libya Dibuka, Harga Minyak Dunia Turun)

Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat, yang mendukung pemerintah Ukraina Barat, menuduh Rusia mengobarkan kerusuhan di negara timur setelah jatuhnya mantan Presiden Pro-Rusia Viktor Yanukovych pada Februari lalu. Menurut perkembangan, Moskow dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

PERSIANA GALIH | ANTARA

Berita Lainnya:
Kenapa Pekan Ini Penting bagi IHSG?
Ragam Ramuan dalam Acara Seribu Pemijat di Bali
Acara Seribu Pemijat di Bali Dongkrak Pariwisata
Bunga KPR Tinggi, Konsumen Tunda Beli Rumah
Kasus Suap Bakal Koreksi Saham Sentul City







Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

15 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

15 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

16 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

17 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

17 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya