Kisah Sukses Jack Ma: Dari Bir hingga Alibaba  

Reporter

Jumat, 9 Mei 2014 11:09 WIB

Jack Ma. www.groovypost.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perkenalan pertama Jack Ma, pendiri perusahaan perdagangan online raksasa Alibaba, dengan Internet adalah dalam sebuah perjalanan ke Seattle, Amerika Serikat, pada 1995. Menjelajah Internet untuk pertama kali, ketika itu Ma mencari kata bir dan Cina, tapi hasilnya nihil.

Merasa tertantang, guru bahasa Inggris ini kemudian menciptakan situs sederhana untuk melayani penerjemahan ke dalam bahasa Cina dengan seorang kawannya. Dalam beberapa jam, situs Ma mendapat respon melalui sejumlah surat elektronik dari berbagai belahan dunia. Isinya meminta berbagai informasi kepada Jack.

Ketika baru segelintir rumah tangga di Cina memiliki komputer sendiri, Jack meninggalkan pekerjaannya sebagai guru untuk memulai bisnis online. Di kampung halamannya di Hangzhou, kota yang terletak 100 mil sebelah timur Shanghai, Ma mendirikan perusahaan Internet Cina yang pertama terdaftar, yaitu situs indeks bisnis China Page.

"Saya masih ingat pemandangan pertama ketika saya memasuki kantornya," kata Cui Luhai, animator komputer yang pernah bekerja sama dengan China Page. Menurut Cui, di kantor China Page hanya ada ruang kosong dengan satu meja di tengah ruangan. Komputer yang digunakan oleh banyak orang hanya satu unit. Itu pun sudah uzur.

Lahir dari orang tua yang bekerja sebagai seniman teater tradisional, Jack Ma berkenalan dengan bahasa Inggris sebagai pemandu wisata tanpa bayaran di Hangzhou. Jack Ma dua kali gagal mengikuti ujian masuk universitas, tapi akhirnya bisa menjadi guru setelah masuk akademi guru lokal.

Ma juga mengaku pernah ditolak sepuluh kali oleh Universitas Harvard dan tidak diterima saat melamar sebagai sekretaris untuk General Manager Kentucky Fried Chicken. Dia juga mengaku hanya tahu sedikit mengenai Internet, seperti berkirim surat elektronik dan tak bisa menulis dalam bahasa komputer.

Tidak puas dengan China Page, dengan bantuan 17 orang kawannya, pada 1999 Ma memulai bisnis belanja online Alibaba dari apartemennya. Ketika Internet mulai merambah Cina, Alibaba dimulai sebagai situs bagi usaha kecil dan menengah untuk melakukan jual-beli secara online.

Kini dari sebuah perusahaan yang dimulai di kamar apartemen 15 tahun lalu, Alibaba menjelma menjadi perusahaan besar. Perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki Yahoo! Inc (22,6 persen) dan Softbank (34 persen) ini membuat geger dunia keuangan setelah mengumumkan rencananya melepas saham di Bursa Efek New York, Amerika Serikat.

Nilai saham yang dilepas sekitar US$ 1 miliar. Para analis memperkirakan penawaran saham perdana (IPO) Alibaba bakal meraup dana segar US$ 15-20 miliar dan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Pada 31 Desember 2013, Alibaba mencatatkan pendapatan sebesar US$ 6,5 miliar dan laba bersih US$ 2,85 miliar. IPO ini juga akan meningkatkan pundi-pundi Jack Ma yang sekarang memiliki kekayaan US$ 12,5 miliar.

BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE | NEW YORK TIMES | FORTUNE | WASHINGTON POST

Berita lain:
Rel Ganda Tersambung, Bulan Depan Kereta Ditambah
Tarif Tol Kebon Jeruk-Penjaringan Naik
Hendak Dirumahkan, SP Newmont Pilih 3 Sikap
















Advertising
Advertising

Berita terkait

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

16 November 2023

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

Aprindo memprediksi pertumbuhan usaha ritel nasional tumbuh hingga 4,2 persen hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

13 Maret 2023

Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

Penelitian mencatat tujuh dari 10 konsumen di kawasan Asia Pasifik cenderung memilih berbelanja secara daring sekaligus datang ke gerai.

Baca Selengkapnya

29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

29 November 2022

29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

Bank Indonesia (BI) mengumumkan ada jumlah peserta BI Fast kini bertambah sebanyak 29 bank.

Baca Selengkapnya

Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

13 November 2021

Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

Bisnis ritel menjadi salah satu usaha yang diminati karena biasanya menjual berbagai kebutuhan primer dan langsung kepada konsumen.

Baca Selengkapnya

Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

12 September 2021

Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

Kerap bersebelahan, ini beberapa perbedaan antara Alfamart dan Indomaret

Baca Selengkapnya

Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

7 Maret 2021

Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

Salah satu industri yang paling terpengaruh oleh tren terkait pandemi adalah ritel. Simak tips agar bisnis ini bisa bertahan.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

3 Januari 2020

Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

Banjir besar di beberapa wilayah Jabodetabek membuat pengusaha ritel mengeluh rugi dan omzet penjualan melorot.

Baca Selengkapnya

11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

12 November 2019

11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

Aprindo mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan 11 November sebagai Hari Ritel Nasional.

Baca Selengkapnya

Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

24 Oktober 2019

Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

Sejumlah minimarket atau convenience store nasional punya keinginan untuk berekspansi ke Vietnam.

Baca Selengkapnya

Yakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini

2 Oktober 2019

Yakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menargetkan pertumbuhan industri ini dapat lebih baik dibandingkan tahun lalu yang sebesar 10 persen.

Baca Selengkapnya