IHSG Terganjal Sentimen Dalam Negeri  

Selasa, 22 April 2014 12:51 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Menguatnya bursa Amerika Serikat dan sebagian bursa regional Asia tidak mampu mendongkrak laju indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. IHSG pada sesi pertama perdagangan siang ini melemah 28,05 poin (0,57 persen) ke 4.864,23. Nilai perdagangan mencapai Rp 3,15 triliun dengan asing masih mencatat beli bersih Rp 720 miliar.

Kepala Riset PT Recapital Securities, Akhmad Nurcahyadi, mengatakan sentimen positif dari regional belum mampu menggerakkan indeks dari koreksi yang terjadi sejak kemarin. "Pelaku pasar bursa dalam negeri amat berhati-hati dalam mengoreksi saham."

Sikap wait and see pelaku pasar membuat penguatan yang terjadi pada bursa regional menjadi tidak berarti. Selain dinamika politik setelah pemilu, investor melihat bahwa beberapa saham berkapitalisasi besar sudah mendekati nilai wajarnya.

"Nilai wajar sebuah saham membuat potensi kenaikannya menjadi terbatas," ujar Akhmad dalam riset hariannya.

Analis dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, menduga keputusan PDI Perjuangan dan tim sukses Joko Widodo menunda pengumuman calon wakil presiden hingga penghitungan resmi selesai menjadi sentimen negatif IHSG.

"Tidak ada lagi yang ditunggu oleh pelaku pasar, sehingga mereka cenderung melepas posisi."

Menurut Satrio, beberapa saham yang lebih diminati pemodal lokal mulai mengalami tekanan jual, misalnya Wijaya Karya (WIKA), Adhi Karya (ADHI), dan Charoen Pokphand (CPIN). Namun, asing masih terlihat melakukan beli bersih pada saham-saham perbankan meski secara sektoral cenderung terkoreksi.

Secara teknis, IHSG masih belum lepas dari tren konsolidasi di kisaran 4.650-4.900. Karena itu, pelaku pasar harus mewaspadai turun-naiknya IHSG. "Untuk posisi jangka menengah, akumulasi beli bisa dilakukan bila indeks memasuki kisaran support di 4.650-4.750," ujar Satrio.

Adapun bursa regional bergerak bervariasi hingga pukul 12.20 WIB. Nikkei 225 melemah tipis 0,03 persen ke 14.505,60, Hang Seng melemah 0,23 persen ke 22.707,24, Strait Times menguat 0,41 persen ke 3.269,06, dan bursa Korea Selatan menguat 0,19 persen ke 2.002,75.

PDAT | M. AZHAR

Terpopuler
Ini Sejarah JIS di Indonesia
Anang Hermansyah Melenggang ke Senayan
KPK Tetapkan Hadi Poernomo sebagai Tersangka
PNS Pemilik Rp 1,3 T Diduga Setor ke Perwira TNI




Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

11 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya