TEMPO.CO, Malang - Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Malang, Jawa Timur, melonjak signifikan. Harga cabai selama sebulan ini melonjak hingga Rp 80 ribu per kilogram. Sebelumnya harga cabai sekitar Rp 50 ribu per kilogram. "Harga cabai tak stabil," kata pedagang di Pasar Besar Malang, Zainul Arifin, Kamis, 3 April 2014.
Harga cabai melonjak karena pasokan cabai merosot akibat gagal panen. Petani gagal panen akibat iklim dan guyuran abu vulkanis Gunung Kelud. Akibat kenaikan harga cabai, para pembeli menurun signifikan. Mereka memilih mengurangi pembelian cabai setelah harga naik signifikan.
Adapun harga cabai merah relatif stabil pada kisaran Rp 17 ribu per kilogram. Ia berharap harga kembali stabil karena pelanggan sebagian besar adalah pemilik warung yang membutuhkan banyak cabai.
Meski harga melambung, petani cabai di Batu justru gigit jari lantaran tanaman cabai rawit diserang hama cacar air. Akibatnya, hasil panen cabai turun drastis. "Seminggu hanya memanen 3 kilogram," kata seorang petani bernama Wahyuni.
Dengan memanfaatkan lahan seluas 500 meter persegi, rata-rata setiap pekan hasil panen 30 kilogram. Sedangkan harga jual ke tengkulak sekitar Rp 40 ribu per kilogram.
Sebelumnya cabai rawit menjadi komoditas yang memberikan andil terbesar atas terjadinya inflasi di Jawa Timur. "Kenaikan harga cabai ini menimbulkan perubahan cukup signifikan terhadap inflasi di Jawa Timur," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jatim Sapuan Hadi di Surabaya, Selasa, 1 April 2014. Perubahan harga cabai rawit ini cukup besar, yakni 43 persen dengan bobot 0,16 persen.
"Artinya cukup signifikan. Kalau cabai rawit naik sedikit saja akan mempengaruhi inflasi," kata Sapuan. Dia mengatakan penyebab kenaikan harga cabai rawit ini karena cabai dibawa ke luar Jawa Timur sehingga harga di Jawa Timur cukup terpengaruh. "Pengepul cabai rawit menjual ke Jawa Tengah. Dan dari Jawa Tengah dilempar ke Kalimantan atau bahkan Malaysia," katanya.
EKO WIDIANTO | DAVID PRIYASIDHARTA
TERPOPULER
Nyaris Separuh Pemilih Inginkan Jokowi Presiden
Jokowi: Tak Dikawal pun Saya Merasa Aman
Ini Cara Jokowi Menggaet Ibu Rumah Tangga
TNI Akan Beli Radar Udara Baru