Dibayangi Ambil Untung, Indeks Berpotensi Menguat  

Reporter

Rabu, 2 April 2014 07:24 WIB

Tamu undangan memotret layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan kamera telepon genggam usai pembukaan perdagangan di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta (2/1). Pembukaan perdagangan saham tersebut di buka oleh Wakil Presiden Boediono. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang melanjutkan kenaikan namun tetap mewaspadai potensi pembalikan arah. Pada perdagangan hari ini, 2 April 2014, IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4772-4828 dan resistance 4885-4896.

Analis pasar modal dari Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, rilis beberapa data ekonomi dari dalam dan luar Indonesia yang sebelumnya sempat diwaspadai mampu berdampak buruk, nyatanya justru membawa angin segar. “Pelaku pasar memanfaatkannya untuk kembali melakukan aktivitas trading dan IHSG mampu melanjutkan kenaikannya,” ujarnya. Sentimen positif tersebut dimanfaatkan oleh beberapa saham kapitalisasi besar seperti GGRM, UNVR, SMGR, BMRI untuk menguat.

Indikasi penguatan juga dipengaruhi laju positif bursa saham Asia dan rupiah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4873,93 (level tertingginya) di akhir sesi 2 dan menyentuh level 4793,89 (level terendahnya) di awal sesi 1, serta berakhir di level 4873,93. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Adapun investor domestik mencatatkan nett sell.

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat 105,66 poin atau 2,22 persen di level 4873,93. Angka itu merupakan angka tertinggi kedua setelah deklarasi Jokowi pada 18 Maret 2014.

Laju bursa saham Asia mayoritas menghijau kecuali Nikkei yang dipicu kenaikan saham-saham tekno dan telko. Stabilnya inflasi Korea Selatan yang diikuti dengan kenaikan indeks manufaktur HSBC dan komitmen pemerintah Cina yang tetap mendukung pertumbuhan ekonomi, menjadi sentimen positif. Sentimen positif juga datang dari tetapnya suku bunga acuan Australia dan India.

Bursa saham Eropa mengalami kenaikan setelah adanya rilis beberapa market manufacturing dari sejumlah wilayah Zona Euro. Meski market manufacturing PMI Zona Euro dirilis lebih rendah namun, masih sesuai dengan estimasi sehingga tidak banyak memberikan sentimen negatif. Adapun laju bursa saham AS diharapkan masih dapat melanjutkan laju positifnya. “Ini karena adanya imbas positif dari pidato J. Yellen yang tetap mendukung pertumbuhan ekonomi AS.”

Laju rupiah pun sejalan dengan IHSG, setelah dirilis data-data ekonomi dalam seperti surplus neraca senilai, ekspor, serta inflasi, laju rupiah berada di atas level resistance 11418. Rp 11.300-11.254 (kurs tengah BI).

FAIZ NASHRILLAH

Terpopuler
Grup Bakrie Akui Belum Punya Duit untuk Lapindo
Analis: Bakrie Mampu Bayar Korban Lapindo
Industri Kreatif Perlu Teknik Branding Jitu
PPATK: BI Anggap Valas seperti Pisang Goreng




Berita terkait

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

12 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

20 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

26 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

57 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya