Kereta api ekonomi AC , Matarmaja. TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta memberlakukan tarif baru kereta lokal mulai 4 Maret 2014. Kereta yang mengalami penurunan harga adalah Prambanan Ekspres atau Prameks dan kereta ekonomi Sriwedari AC. (Baca: HargaTiket Kereta Turun, Rute Mana Saja?).
Harga tiket Prameks turun dari Rp 10 ribu menjadi Rp 6.000, sedangkan Sriwedari AC turun dari Rp 20 ribu menjadi Rp 10 ribu. Menurut Kepala Stasiun Purwosari Solo Radne Anyarso Tulad, penurunan harga membuat jumlah penumpang membeludak. "Sampai kehabisan tiket karena banyak penumpang yang beralih menggunakan Prameks atau Sriwedari," katanya kepada Tempo, Kamis, 20 Maret 2014.
Tingginya minat penumpang, kata Radne, terlihat dari cara mereka memesan tiket. Banyak penumpang Prameks yang membeli tiket dua jam sebelum waktu keberangkatan. Walhasil, orang yang membeli tiket menjelang jam keberangkatan sudah kehabisan. Radne mengakui penurunan harga tiket tidak dibarengi dengan penambahan kapasitas penumpang. "Sehingga masyarakat harus adu cepat untuk mendapatkan tiket." (Baca: HargaTiket Kereta Turun, Ini Pesan YLKI).
Kepala Stasiun Solo Balapan Sigit Budi Antono mengatakan peningkatan jumlah penumpang kereta disebabkan ada sebagian pengguna bus yang berpindah moda. Sebab, dari segi harga, tiket kereta lebih murah ketimbang bus. "Perjalanan dengan kereta api juga lebih cepat," katanya. Sigit memperkirakan terjadi kenaikan penumpang kereta lokal hingga 20 persen dari Stasiun Solo Balapan menjadi 3.000 orang sehari.
Penurunan harga tiket kereta terjadi setelah PT Kereta Api menerima dana subsidi (public service obligation/PSO) sebesar Rp 1,22 triliun pada 2014. Angka subsidi ini lebih besar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 682 miliar. Penurunan harga tiket dilakukan di hampir seluruh daerah operasi di Jawa dan Sumatera, antara 20 hingga 50 persen.