TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya aksi beli investor asing di pasar reguler masih menjadi katalis penggerak indeks saham di bursa Indonesia. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini menguat 15,84 poin (0,33 persen) ke level 4.821,45. Derasnya aliran dana asing membuat IHSG bertahan di zona hijau meski bursa regional Asia mayoritas ditutup di teritori negatif.

Pada perdagangan kemarin, asing mencatat pembelian bersih senilai Rp 1,2 triliun. Secara kumulatif, pembelian bersih asing telah mencapai lebih dari Rp 15 triliun pada kuartal pertama 2014.

Analis dari PT Universal Broker Indonesia, Alwi Assegaf, mengatakan akumulasi beli yang dilakukan oleh investor asing dalam beberapa hari terakhir telah menciptakan tren naik pada IHSG. "Tingginya minat beli asing menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia masih menarik."

Menurut Alwi, asing tertarik untuk berinvestasi karena beberapa indikator ekonomi mulai membaik, di antaranya defisit transaksi berjalan dan nilai tukar rupiah. Kinerja keuangan emiten yang sesuai ekspektasi turut menambah daya tarik pasar Indonesia.

Belum adanya sinyal negatif dari bursa global, menurut Alwi, juga membuat indeks bertahan di area positif. Krisis di Ukraina mulai mereda seiring referendum yang memastikan bahwa Crimea menjadi bagian dari Rusia. Amerika Serikat dan Uni Eropa pun tidak secara tegas mengatakan akan memberikan sanksi bagi Rusia.

Investor kini menunggu pertemuan Komite Ekonomi Federal (FOMC Meeting) pada hari Rabu, 19 Maret, di Amerika Serikat. "Bank sentral diperkirakan masih akan mempertahankan pengurangan stimulus US$ 10 miliar per bulan serta menahan suku bunga 0,25 persen sampai angka pengangguran turun di bawah 6,5 persen," ujar Alwi.

Bursa Asia bervariasi cenderung melemah hingga pukul 16.45 WIB. Indeks Nikkei 225 menguat 0,36 persen, indeks Hang Seng melemah 0,07 persen, indeks Kospi melemah 0,13 persen, Strait Times melemah 0,42 persen, dan indeks Shanghai juga melemah 0,17 persen.

PDAT | M. AZHAR