BPD Enggan Lepas Saham ke Publik  

Selasa, 18 Maret 2014 19:25 WIB

Bank BJB. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), Eko Budiwiyono, mengatakan kebanyakan bank pembangunan daerah (BPD) masih enggan melepas saham ke publik dengan melakukan initial public offering (IPO). Salah satunya alasannya adalah khawatir kepemilikan saham mereka berkurang.

Kekhawatiran tersebut juga diperburuk oleh tingkat return on equity (ROE) BPD yang cukup besar, yaitu di atas 20 persen. "Padahal sebagian besar BPD di Indonesia juga modalnya terbatas," kata Eko di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2014. Selain itu, dengan adanya aturan kelompok bank (BUKU), desakan tambahan modal akan semakin besar.

Eko mengatakan, dari 26 BPD anggota Asbanda, hanya satu bank yang masuk BUKU III. Tiga belas BPD lainnya hanya memiliki modal di bawah Rp 1 triliun atau tergolong BUKU I, sedangkan sisanya masuk BUKU II. Untuk itu, BPD memerlukan instrumen agar mampu meningkatkan modal mereka.

Saat ini baru ada dua BPD yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) serta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM).

Karena BPD merupakan perusahaan milik pemerintah daerah, mereka harus melihat kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk melakukan IPO. Umumnya, jika APBD sebuah daerah masih mampu membiayai kegiatan operasionalnya, BPD tersebut tak akan melakukan IPO.

Kodisi tersebut menurut Eko terjadi pada bank yang dipimpinnya, yaitu PT Bank DKI. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini memiliki pendanaan yang kuat sehingga Bank DKI belum perlu melakukan IPO.

Awal tahun ini saja pemerintah DKI akan menambah modal Bank DKI Rp 1 triliun. Dengan demikian, modal Bank DKI bertambah menjadi Rp 3,6 triliun. Dia menargtekan pada 2015 Bank DKI mampu masuk BUKU III. "Agar kami bisa melakukan ekspansi, tak hanya di Jakarta."

FAIZ NASHRILLAH

Berita terpopuler:
Pemilu Sumbang Pertumbuhan Ekonomi 0,1 Persen
Inflasi Februari 2014 Turun

Budi Mulya: FPJP Century Sudah Dikembalikan ke BI

BI Nilai Pasar Keuangan Lebih Efisien

Berita terkait

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

56 menit lalu

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

12 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

12 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

21 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

21 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

24 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

32 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

35 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

37 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

37 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya