Pesawat komersial bersiap tinggal landas di landasan yang terselimuti asap sisa kebakaran hutan dan lahan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Riau (19/6). Kebakaran lahan dan hutan di Riau masih terus terjadi mengakibatkan asap pekat yang mulai menganggu kesehatan warga dan aktivitas penerbangan. ANTARA/FB Anggoro
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PT Garuda Indonesia Tbk, Pudjobroto, mengatakan setiap hari ada lima penerbangan dari dan menuju Pekanbaru, Riau, yang dibatalkan akibat kabut asap. Lima penerbangan itu terdiri atas empat penerbangan dari Jakarta dan satu penerbangan tujuan Medan-Pekanbaru. (baca: Semua Lembaga Pendidikan di Pekanbaru Diliburka)
Pujobroto menjelaskan, saat ini jarak pandang di Bandar Udara Syarif Kasim II adalah 200 meter. Jarak pandang tersebut di bawah jarak normal penerbangan, yaitu 1.000 meter. "Untuk ke depan, Garuda masih berkoordinasi dengan pengelola bandara setempat untuk memantau kondisi cuaca terakhir," ujarnya, Kamis, 13 Maret 2014.
Sebelumnya, AOC (Airlines Operator Committer) Pekanbaru, Ahmad Nixon, mengatakan bahwa sampai 15 Maret 2014 Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru akan menghentikan seluruh aktivitas penerbangan hingga kondisi cuaca akibat kabut asap mulai membaik dan layak terbang.
Terdapat 16 maskapai yang terpaksa tidak dapat beroperasi di Bandara SSK II Pekanbaru. Sembilan di antaranya adalah penerbangan reguler, di antaranya Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, Firefly, Air Asia, Tiger Air Mandala, Citilink, Silk Air, dan Sky Aviation. Sisanya adalah pesawat carter milik perusahaan atau pihak swasta lainnya yang beroperasi di Riau.