Industri Semen Nasional Tergerus Produk Impor

Reporter

Rabu, 12 Maret 2014 06:44 WIB

Pabrik Semen Gresik di Tuban, Jawa Timur. TEMPO/Fatkhurrohman Taufiq

TEMPO.CO , Jakarta:Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat permintaan semen nasional pada Februari lalu hanya tumbuh 1,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. “Penjualan semen Februari tercatat 4,47 juta ton,” ujar Ketua ASI Widodo Santoso kepada Tempo, Selasa, 11 Maret 2014.



Sedangkan untuk triwulan I, kata Widodo, angka penjualan diprediksi hanya naik 2-3 persen dari angka pada 2013 sebanyak 58,5 juta ton. “Permintaan dari Indonesia timur turun drastis 29,5 persen menjadi 93 ribu ton,” ucapnya. (baca juga:Apa Efek Beras Vietnam Berklorin pada Kesehatan)



Menurut Widodo, penurunan permintaan yang drastis di Nusa Tenggara dan Papua dipicu oleh maraknya semen impor. Saat ini produsen semen dari negara tetangga, seperti Thailand dan Vietnam, mengalami kelebihan kapasitas. Akibatnya, banyak semen dari kedua negara tersebut yang mengalir ke Indonesia. “Penerapan peraturan menteri mengenai impor semen belum efektif,” ujarnya.



Pada Desember 2013, Kementerian Perdagangan mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 40 Tahun 2013 tentang Ketentuan Impor Semen Clinker dan Semen. Aturan itu mengharuskan importir memiliki izin importir terdaftar semen untuk kemudian mendapatkan persetujuan impor. Untuk bisa mendapatkan izin itu, persyaratannya ketat, yakni perlu mendapat rekomendasi impor semen dari Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian. (baca:Petani Brebes Terjepit Bawang Impor)



Aturan ini, kata Widodo, bertujuan menahan impor semen. “Impor diprioritaskan untuk pabrik semen yang sedang membangun pabrik baru sebagai premarketing. Trader yang hanya cari untung tapi tidak mau investasi pabrik semen, ya, tidak boleh impor,” ujarnya. Ia memprediksi aturan ini baru berfungsi efektif beberapa bulan lagi.



Advertising
Advertising

Manajer Komunikasi PT Holcim Indonesia Tbk Diah Sasanawati sebelumnya berharap kebijakan larangan impor semen dapat meningkatkan investasi industri semen dalam negeri. Sebab, investor asing tidak lagi bisa dengan mudah mengekspor semen ke Indonesia, tapi membangun pabrik semen. “Dengan begitu, konsumen semakin punya banyak pilihan. Hal itu akan semakin menantang Holcim untuk mengembangkan produk kami,” katanya akhir pekan lalu.



Selain faktor semen impor, Widodo menambahkan, tipisnya angka kenaikan permintaan semen disebabkan oleh hujan yang masih banyak turun di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, erupsi Gunung Kelud menjadi pemicu rendahnya permintaan semen pada Februari. “Persiapan pemilu juga membuat permintaan tertahan karena banyak kesibukan lain di luar proyek infrastruktur,” ucapnya.



Selama Februari, ASI mencatat Pulau Jawa menjadi konsumen terbesar dengan permintaan 2,46 juta ton atau naik 3,4 persen dibanding tahun lalu. Permintaan terbesar kedua berasal dari Pulau Sumatera dengan jumlah 946 ribu ton. Permintaan dari Kalimantan dan Sulawesi masing-masing 345 ribu ton dan 335 ribu ton. Adapun permintaan dari Bali dan Nusa Tenggara turun 12 persen menjadi 284 ribu ton.
ASI memprediksi angka penjualan tahun ini naik 5-6 persen dibanding tahun lalu, yaitu mencapai 62 juta ton. Adapun ekspor diprediksi mencapai 1,5-2 juta ton.



Sebelumnya, Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat memperkirakan tahun ini kebutuhan semen secara nasional meningkat 8-10 persen, yakni 64 juta ton. Pada 2013, kebutuhan semen nasional mencapai 58,5 juta ton, naik 6 persen dari 2012 sebesar 54,9 juta ton.



Adapun analis Trust Securities, Reza Priyambada, memprediksi kinerja industri semen melambat. Alasannya, industri properti yang menjadi pasar utama semen juga akan meredup, sementara anggaran infrastruktur pemerintah tak banyak berubah. “Ada kemungkinan industri semen hanya akan tumbuh sekitar 5 persen,” katanya. ANANDA



RACHMA TRI WIDURI | TERESIA | NURUL MAHMUDAH



Terpopuler







Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

10 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

55 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

57 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

24 Desember 2023

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) minta PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) penuhi hak korban ledakan smelter nikel di Morowali.

Baca Selengkapnya

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

24 Desember 2023

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

Kementerian ESDM mengatakan bahwa pengawasan kepatuhan K3 industri smelter nikel wewenang Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya