Ekspor Mineral, Indonesia Hadapai Gugatan Jepang  

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Senin, 24 Februari 2014 17:04 WIB

Menko Perekonomian Hatta Rajasa (tengah) bersama Menperin MS. Hidayat (kanan) berbincang dengan Menteri Pembangunan Ekonomi dan Perdagagan Kazakhstan Sagintayev Bakytzhan Abdirovich (kiri) usai pertemuan mereka di Astana, Kazakhstan, Senin (21/5). ANTARA/Saptono

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mempersilakan Jepang jika ingin mengadukan Indonesia ke World Trade Organization terkait kebijakan bea keluar progresif terhadap ekspor produk mineral. Gugatan tersebut dinilai tidak lazim karena kebijakan Indonesia bertujuan menggiatkan industri dalam negeri. (Baca juga: Pengusaha Tolak Bea Keluar Ekspor Mineral).

Hidayat menyatakan keheranannya atas protes tersebut. Sebab, selama puluhan tahun Jepang menggunakan bahan baku dari Indonesia untuk industri pengolahannya. "Itu hak Jepang, tapi tidak lazim aturan pemerintah untuk melindungi bahan bakunya dan untuk menggiatkan proses industri malah diprotes," kata Hidayat di Kementerian Perindustrian, Senin, 24 Februari 2014.

Menurut dia, ada jalan tengah yang bisa diambil kedua negara, yaitu Indonesia menjamin pasokan bahan baku ke perusahaan Jepang sementara perusahaan-perusahaan Jepang merelokasi industrinya ke Indonesia. Perusahaan Jepang, kata dia, juga dapat menggunakan produk tersebut untuk diekspor ke Jepang atau negara lain. (Baca pula: Kisruh Ekspor Mineral, Asosiasi Ajukan Uji Materi).

Namun Hidayat yakin pengaduan ke organisasi perdagangan dunia itu merupakan langkah terakhir yang akan diambil pemerintah Jepang. Sebab, sebelum membawa masalah ini ke forum WTO, Jepang akan mendiskusikan masalah ini dalam forum bilateral. "Sebelum ke WTO, dia akan berunding habis dengan Indonesia. Saya akan menawarkan jalan keluar," katanya. (Baca juga: Belum Ada Perusahaan yang Bisa Ekspor Tambang).

Jepang diberitakan akan mengadukan Indonesia ke WTO karena larangan ekspor bahan baku mineral. Kebijakan pembatasan ekspor tersebut dinilai memukul industri baja Jepang. Salah satu pejabat senior di Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri menyatakan pemerintah Jepang belum membuat keputusan soal gugatan tersebut, tapi tidak menutup kemungkinan akan melibatkan WTO.

"Membawa masalah ini ke WTO adalah salah satu opsi yang kami miliki. Namun kami belum membuat keputusan apa pun," kata Osamu Onodera, seperti dikutip laman Reuters.

ANANDA TERESIA

Berita Lain:
OJK Sepakat Buka Data Perbankan untuk Pajak
Pekanbaru Berasap, 14 Maskapai Tunda Penerbangan
OJK: Jangan Tergoda Janji Manis Investasi Bodong
Kantor Kementerian Perdagangan Dilempari Apel
Pohon Apel di Malang Tinggal 1,2 Juta Batang

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

8 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

9 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

12 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

59 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya