BI Waspadai Moneter dan Inflasi Tahun ini

Reporter

Editor

Abdul Malik

Sabtu, 22 Februari 2014 11:18 WIB

TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Bandung - Bank Indonesia menyatakan terus waspada. "Jalan masih terjal dan berbatu," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juda Agung, dalam pelatihan wartawan bertema "Penguatan Tugas Bank Indonesia di Bidang Moneter Pasca Otoritas Jasa Keuangan (OJK)", Sabtu, 22 Februari 2014.

Ia menjelaskan, kebijakan Bank Indonesia tahun ini tetap fokus untuk menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan melalui penguatan bauran kebijakan di bidang moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran. Juda mengungkapkan, di bidang moneter, kebijakan diarahkan untuk mengendalikan inflasi menuju sasaran dan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang sehat. (Baca juga : RI tak lagi Masuk Fragile Five, Apa Sebabnya?)

"Melalui kebijakan suku bunga dan stabilitasi nilai tukar sesuai fundamentalnya," ujarnya. Juda menuturkan, proses pendalaman pasar uang dan valas juga akan terus dilakukan untuk meredam ketidakpastian pasar keuangan global.

Sementara itu di bidang makroprudensial, Bank Indonesia memiliki kebijakan untuk memitigasi risiko sistemik di sektor keuangan serta mengendalikan kredit dan likuiditas agar sejalan pengelolaan stabilitas makroekonomi. Pada bidang sistem pembayaran, kata Juda, kebijakan diambil untuk mengembangkan industri sistem pembayaran domestik yang lebih efisien. (Lihat juga : Atasi Kemiskinan, Kuncinya Ketahanan Pangan)

Ia menyebut semua kebijakan itu akan diperkuat melalui koordinasi dengan pemerintah. "Termasuk untuk mengendalikan harga pangan," ujar Juda.

Lebih lanjut, ia menuturkan, tahun ini Bank Indonesia berkomitmen memperdalam pasar keuangan. "Di Bank Indonesia sudah dibentuk task force (gugus tugas) pengembangan pasar keuangan, sudah berkoordinasi dengan OJK," kata dia.

MARIA YUNIAR

Terpopuler :
Bandara Kertajati Terganjal Pembangunan Terminal
Trik Jokowi Menggaet Foxconn
Indosat Klaim Sudah Antisipasi Penyadapan
Indosat Yakin Ancaman Tifatul Tak Terbukti
Konflik Perebutan Air Baku Akan Semakin Terbuka

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

20 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya