Indonesia Jajaki Kerjasama Ekonomi Negara MINT

Reporter

Editor

Abdul Malik

Sabtu, 22 Februari 2014 02:00 WIB

Armida Alisjahbana. Tempo/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menjajaki kerja sama ekonomi dengan sesama negara berkembang atau yang dikenal dengan istilah MINT, yakni Meksiko, Indonesia, Nigeria, dan Turki. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida S. Alisjahbana, mengatakan bahwa Indonesia mengusulkan adanya pembicaraan dengan empat negara tersebut untuk membahas kemungkinan koordinasi.

“Sekarang ada istilah negara MINT yang merupakan the next dari BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan). Posisi geografis dan potensi ekonomi negara-negara ini disebut prospektif. Jadi saya ketika ketemu Menteri keuangan Nigeria menyampaikan bagaimana kalau empat negara ini mengkaji dan berkoordinasi mengenai kerja samayang mungkin,” katanya di Gedung Bappenas, Jumat, 21 Februari 2014. (Lihat juga : Indonesia Sasar Pasar Nigeria)

Armida mengatakan gagasan MINT pertama kali datang dari mantan kepala ekonomi Goldman Sachs, Jim O’Neill yang didasari parameter potensi populasi, sumber daya, dan geografi. O’Neill juga merupakan sosok yang memperkenalkan konsep BRICS.

Indonesia, kata Armida, terbuka terhadap kemungkinan kerja sama antar negara MINT. Tapi, ia mengatakan keputusan mengenai kerja sama tersebut akan menunggu pertemuan antar empat negara tersebut yang rencananya digelar April mendatang. “Nanti akan ada pertemuan tingkat menteri. Membicarakan apakah dalam kerja sama tersebut ada keuntungan atau nilai tambah bagi masing-masing negara,” katanya. (Baca juga : Ekonomi Tumbuh, Sampah Makin Menggunung)

Pembicaraan mengenai MINT muncul di sela-sela kunjungan Armida pada pertemuan kelima Steering Commitee of Global Partnership for Effective Development Cooperation.

Dalam pertemuan tersebut, negara-negara peserta mengusung konsep mobilisasi sumber daya atau sumber dana domestik. Ini berarti bahwa negara-negara di Afrika akan mengurangi ketergantungan dari bantuan dana negara lain dan mulai mengandalkan sumber daya dana dari dalam negeri. “Mereka mulai mempertimbangkan soal revenue dari industri ekstraktif, sektor tambang,” katanya. (Berita lain : BRIC atau MINT? Investor Bingung dengan Akronim)

Pertemuan tersebut juga menyepakati pentingnya peran swasta dalam pembangunan suatu negara. Negara-negara peserta pertemuan itu, kata Armida, berpandangan tanpa peran swasta maka sulit menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. “Misalnya Inggris, mereka ingin swasta memiliki peran dalam pembangunan. Misalnya ada perusahaan swasta yang bahan bakunya diambil dari pertanian rakyat,” katanya.

ANANDA TERESIA


Terpopuler :
Jan Koum WhatsApp, dari Miskin Jadi Triliuner (1)
Lamar ke Facebook, Jan Koum WhatsApp Ditolak (3)
Kisah Jan Koum Mendongkrak WhatsApp (4)
Jan Koum WhatsApp, Tukang Sapu Jadi Triliuner (2)
Beli WhatsApp, Facebook Mulai Putus Asa?

Berita terkait

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

5 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Jokowi ke KTT ASEAN-Australia, Akan Dorong Kerja Sama Ekonomi, Transisi Energi dan Transformasi Digital

56 hari lalu

Jokowi ke KTT ASEAN-Australia, Akan Dorong Kerja Sama Ekonomi, Transisi Energi dan Transformasi Digital

Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada pagi hari ini, Senin, 4 Maret 2024, bertolak ke Melbourne, Australia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menteri Luar Negeri Malaysia

6 Februari 2024

Jokowi Terima Kunjungan Menteri Luar Negeri Malaysia

Tiga isu dibahas dalam pertemuan Jokowi dan Menteri Luar Negeri Malaysia baru.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Presiden Tanzania Buka Negosiasi LNG dan Investasi Pupuk

25 Januari 2024

Jokowi Minta Presiden Tanzania Buka Negosiasi LNG dan Investasi Pupuk

Jokowi menyoroti lagi langkah Pertamina terkait akuisisi Wentworth Resources oleh Maurel & Prom (M&P) tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sambut Presiden Tanzania di Istana Bogor, Bincang Santai hingga Tanam Pohon

25 Januari 2024

Jokowi Sambut Presiden Tanzania di Istana Bogor, Bincang Santai hingga Tanam Pohon

Jokowi dan Samia Suluhu Hassan berjalan ke halaman depan Istana. Kedua pemimpin negara itu menyaksikan upacara penyambutan kunjungan kenegaraan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Presiden Tanzania di Istana Bogor

25 Januari 2024

Jokowi Terima Lawatan Presiden Tanzania di Istana Bogor

Ini merupakan kunjungan balasan atas anjangsana Jokowi ke Tanzania tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Indonesia Masih Mengkaji Keuntungan Gabung BRICS

5 Januari 2024

Retno Marsudi: Indonesia Masih Mengkaji Keuntungan Gabung BRICS

Retno Marsudi mengkonfirmasi bahwa Indonesia masih mengkaji apa saja manfaat yang diperoleh jika bergabung dengan BRICS

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Sambut 10 Dubes Asing Baru, Fokus Peningkatan Kerja Sama Ekonomi

8 Desember 2023

Menlu Retno Sambut 10 Dubes Asing Baru, Fokus Peningkatan Kerja Sama Ekonomi

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Menlu Retno) menyambut sepuluh duta besar asing yang baru bertugas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

ASEAN Ingin Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi di Tiga Sektor

5 September 2023

ASEAN Ingin Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi di Tiga Sektor

Dalam forum KTT ASEAN 2023, Menteri Perdagangan Malaysia mengatakan ada tiga kerja sama di sektor ekonomi yang ingin ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Genjot Investasi di Tanzania Lewat Pertamina: Termasuk Blok Gas Mnazi Bay

23 Agustus 2023

Jokowi Ingin Genjot Investasi di Tanzania Lewat Pertamina: Termasuk Blok Gas Mnazi Bay

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengungkapkan keinginannya meningkatkan kerja sama energi di Tanzania melalui PT Pertamina (Persero).

Baca Selengkapnya