Politikus Alihkan Subsidi Pupuk untuk Kampanye  

Reporter

Jumat, 21 Februari 2014 15:24 WIB

(kiri kanan) Direktur Pupuk Iskandar Muda Usman Mahmud, Dirut Pupuk Kujang Tosin Sutawikara, Dirut Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman, Menteri BUMN Dahlan Iskan, PT Pupuk Indonesia Holding Company Arifin Tasrif, Dirut Pupuk Sriwidjaja Palembang Eko Sunarko, dan Dirut Pupuk Kaltim Aas Asiki Idat dalam peresmian nama dan logo baru induk lima BUMN Pupuk di Plaza Pupuk Kaltim, Jakarta, Rabu (18/4). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pemilihan umum April mendatang, banyak cara politikus berkampanye dengan modal negara. Salah satunya mencabut subsidi pupuk organik Rp 1,127 triliun dialihkan menjadi bagi-bagi dana langsung ke petani.

Skenario itu terungkap ketika Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat ngotot mencabut subsidi pupuk organik dalam rapat kerja 27 januari lalu. Seorang direktur di BUMN pupuk mengatakan subsidi dialihkan menjadi dana langsung kepada petani untuk memproduksi pupuk organiknya sendiri. "Untuk kepentingan politikus," kata direktur itu, Selasa, 11 Februari 2014. (Baca: Dahlan Kritik Pencabutan Subsidi)

Wakil Ketua Komisi Pertanian Herman Chaeron membantah pencabutan subsidi usulan parlemen. Pengalihan subsidi menjadi kewenangan Kementerian Pertanian. "Kami tidak mengurus soal teknis," katanya. Adapun Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Sumarjo Gatot Irianto sekaligus kuasa pengguna anggaran subsidi,enggan merinci pengalihan subsidi itu. "Pembahasannya belum sampai ke sana," ujarnya kepada Tempo, Kamis, 13 Februari 2014. Belakangan pencabutan dibatalkan pada rapat kerja 17 Februari lalu.

Pengalihan subsidi organik bermula dari kenaikan harga pokok penjualan (HPP) pupuk bersubsidi 2014 yang didesakkan produsen. Akibat kenaikan itu, subsidi pupuk Rp 18,04 triliun hanya menghasilkan volume 7,78 juta ton, lebih kecil dari realisasi tahun lalu 9,2 juta ton. Ketua Umum Kontak Petani dan Nelayan Andalan, Winarno Tohir, mengatakan jumlah itu akan habis sebelum Oktober mendatang. "Bakal ada kepanikan dan kelangkaan," ujarnya. (Lihat juga: Subsidi Dicabut, 180 Pabrik Terancam Bangkrut)

Herman menilai seharusnya volume tak perlu susut jika produsen memangkas keuntungannya. "Selama ini labanya 6-9 persen. Itu terlalu besar," katanya. Hidayat Nyakman, Direktur Utama Petrokimia Gresik, mengatakan laba riil perseroan hanya 4-5 persen. "Laba ini tidak terlalu besar karena kami harus mengongkosi proyek sendiri dan rehabilitasi mesin," ujarnya. Tarik-ulur subsidi pupuk menjadi salah satu laporan majalah Tempo berjudul Bermain Pupuk Jelang Pemilu terbit Senin, 24 Februari 2014.

AKBAR TRI KURNIAWAN

Berita terkait

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

3 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

4 jam lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Janji Bersihkan Kementerian dari Korupsi

6 jam lalu

Menteri Pertanian Janji Bersihkan Kementerian dari Korupsi

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan tidak pandang bulu dalam pemberantasan korupsi di lembaganya.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

6 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

8 jam lalu

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

1 hari lalu

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengungkapkan ada anggaran Rp4 miliar lebih untuk memenuhi keperluan Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian

1 hari lalu

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian

Tujuan utama optimasi lahan rawa adalah optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani melalui bantuan pengembangan sistem irigasi.

Baca Selengkapnya

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

1 hari lalu

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

Pejabat di Kementerian Pertanian, Edi Eko Sasmito, bersaksi direktoratnya mendapat jatah pembayaran pembelian keris emas Rp105 juta dari SYL

Baca Selengkapnya

Dirjen Hortikultura Mengaku Diminta Rp1 Miliar untuk Umrah SYL dan Keluarga

1 hari lalu

Dirjen Hortikultura Mengaku Diminta Rp1 Miliar untuk Umrah SYL dan Keluarga

Bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) disebut meminta para eselon I untuk memberikan Rp1 miliar untuk pembayaran Ibadah Umrah

Baca Selengkapnya

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

1 hari lalu

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

Indira Chunda Thita, putri Syahrul Yasin Limpo, memulai karir politik di PAN sebelum melompat ke Partai NasDem.

Baca Selengkapnya