Tamu undangan memotret layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan kamera telepon genggam usai pembukaan perdagangan di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta (2/1). Pembukaan perdagangan saham tersebut di buka oleh Wakil Presiden Boediono. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan bahwa mendekati musim rilis kinerja keuangan 2013, pelaku pasar cenderung membeli secara selektif. Ia memprediksi, seperti sebelumnya, emiten perbankan mendominasi rilis kinerja keuangan bulan ini.
Sebelumnya, sejumlah saham perbankan mengalami penurunan dan menjadi salah satu faktor penekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin, 10 Februari 2014. Padahal, kemarin PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dan PT Bank OCBC NISP Tbk telah merilis laporan keuangan periode 2013. Bahkan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, yang telah merilis laporan keuangan sejak Januari 2014 lalu, harga sahamnya juga ikut merah.
Kinerja ketiga bank itu mencatatkan laba yang tumbuh dibanding tahun sebelumnya. Adapun saham BTN pada perdagangan kemarin tercatat turun 30 poin dari pembukaan Rp 1.030 per lembar menjadi Rp 1.000.
Secara keseluruhan indeks harga saham gabungan (IHSG) kemarin ditutup turun 0,36 persen ke level 4.450,75. Indeks saham terkoreksi setelah menguat 2,61 persen selama tiga hari berturut-turut.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.