Investor Tunggu Kepastian Data Tenaga Kerja AS  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Jumat, 7 Februari 2014 15:44 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Turunnya angka klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) rupanya belum mampu mendorong mata uang dolar bergerak menguat. Sikap investor global yang memilih menunggu kepastian data tenaga kerja (non-farm payrolls) akhirnya kembali menekan dolar. Untuk sementara waktu, dolar tampaknya masih harus mengakui kekuatan mata uang regional. (Baca juga: Kurs Regional Naik, Merespons Data Negatif AS)

Ekonom PT Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, menyatakan investor global memang sangat menantikan data non farm payrolls yang dirilis bersamaan dengan tingkat pengangguran (unemployment rate) nanti malam. Data tersebut, menurut Rangga, akan menentukan langkah kebijakan pemangkasan stimulus (tapering off) selanjutnya. “Non-farm payrolls dan unemployment rate AS menjadi data yang paling ditunggu,” kata Dia. (Lihat juga: Amerika Pangkas Stimulus, Rupiah Jeblok?)

Departemen Tenaga Kerja AS memang kembali melaporkan penurunan jumlah orang yang mengajukan klaim pengangguran sebanyak 20 ribu orang per 1 Februari kemarin. Namun sayangnya, negatifnya laporan prediksi sebelumnya kembali mengaburkan optimisme kinerja perekonomian AS. Investor yang kebingungan akhirnya menunda mengakumulasi aset-aset bernilai dolar. (Berita terkait: Rupiah pada Semester Dua Diprediksi Menguat )

Keputusan bank sentral Eropa (ECB) yang memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 0,25 persen, menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan negara berkembang (emerging markets). Pada pukul 13.30 WIB, rupiah bergerak menguat 29 poin (0,24 persen) ke level Rp 12.165 per dolar AS. Won masih menjadi mata uang yang mengalami kenaikan tertinggi sebesar 0,42 persen ke level 1.074, 45 per dolar AS.

MEGEL JEKSON (PDAT)

Terpopuler :
Bunga Duka Jokowi Hingga Prabowo Buat Lukminto
Tinggalkan Bisnis PC, Sony Jual Divisi VAIO
Strategi Indonesia Menjadi Negara Maju
Rute Gemuk Merpati Bikin 'Ngiler' Maskapai Lain
Terhambat Bencana, Tiket KA Bisa Diuangkan Kembali

Berita terkait

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

13 November 2021

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.

Baca Selengkapnya

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

1 Februari 2021

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.

Baca Selengkapnya

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

6 Desember 2018

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

18 Juli 2018

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.

Baca Selengkapnya

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

25 Januari 2018

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.

Baca Selengkapnya

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

3 Januari 2018

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

6 Desember 2017

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.

Baca Selengkapnya

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

26 Oktober 2017

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

25 Oktober 2017

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.

Baca Selengkapnya

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

24 Oktober 2017

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.

Baca Selengkapnya