Menteri Perdagangan Gita Wirjawan (kanan) usai jumpa pers di Kementrian Perdagangan, Jakarta Pusat (31/1). ANTARA/Fanny Octavianus
TEMPO.CO, Jakarta - Gita Wirjawan memutuskan mundur sebagai Menteri Perdagangan. Gita beralasan ingin lebih berkonsentrasi sebagai bakal calon presiden dalam konvensi Partai Demokrat.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Natsir Mansyur, menilai langkah Gita untuk meninggalkan Kementerian Perdagangan layak dan tak perlu ditunda-tunda lagi. "Presiden SBY tepat dengan menyetujui pemunduran diri Gita Wirjawan sebagai Menteri Perdagangan mengingat kinerja Kemendag tiga tahun belakangan selalu menurun," ujarnya saat dihubungi, Jumat, 31 Januari 2014.
Menurut dia, selama menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Gita banyak mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sifatnya spekulatif. "Tata niaga impor pangan carut-marut. Terakhir kasus impor beras dan impor raw sugar serta perembesannya," ujarnya.
Kementerian Perdagangan merupakan salah satu sektor strategis dalam perekonomian Indonesia. Natsir mengatakan, jika dipimpin oleh orang yang tidak fokus, dikhawatirkan hal itu justru membuat perdagangan Indonesia semakin jeblok.
Gita Wirjawan dilantik menjadi Menteri Perdagangan pada 2011 menggantikan Mari Elka Pangestu. Sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Ia mengaku keputusan pengunduran diri ini dibuat untuk menghindari adanya benturan kepentingan antara tugas sebagai Menteri Perdagangan dan proses partisipasi politik konvensi calon presiden.
Kadin Gandeng Badan Perdagangan Amerika untuk Kembangkan Industri Keamanan Siber di RI
57 hari lalu
Kadin Gandeng Badan Perdagangan Amerika untuk Kembangkan Industri Keamanan Siber di RI
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA) menyelenggarakan diskusi kelompok terarah atau focus group discussion (FGD) soal keamanan siber.