Seorang petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) saat memperbaiki jaringan di Gardu Induk Gambir Baru, Jl. Yos Sudarso, Jakarta, Rabu (11/1). PT. PLN (Persero) sudah mempersiapkan material dan SDM yang sudah terlatih untuk antisipasi penanganan banjir di 13 Gardu Induk rawan banjir. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan ada 10 wilayah di Jakarta-Tangerang yang aliran listriknya terputus. "Yaitu Kramat Jati, Jatinegara, Marunda, Menteng, Pondok Kopi, Pondok Gede, Bandengan, Lenteng Agung, Kebon Jeruk, dan Bulungan," kata Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Roxy Swagerino melalui keterangan tertulis, Rabu, 29 Januari 2014. (Baca juga: PLN Mulai Perbaiki Jaringan Listrik di Jombang)
Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi bahaya aliran listrik, sebaiknya masyarakat dengan rumah yang tergenang air akibat banjir segera menurunkan mini circuit breaker (MCB). Selanjutnya Roxy menjelaskan masyarakat diminta mencabut seluruh peralatan elektronik serta tusuk kontak yang masih menancap pada kotak kontak. "Petugas PLN juga akan memutus aliran listrik demi keamanan masyarakat," ucapnya.
Roxy mengungkapkan, dengan intensitas hujan yang kembali tinggi, PLN kembali memutus aliran listrik ke rumah pelanggan dari sejumlah gardu distribusi. Pada pukul 08.00 WIB pagi ini, jumlah gardu distribusi yang dipadamkan mencapai 57. (Baca juga: Pemulihan Pasokan Listrik di Saat Banjir)
Menurut Roxy, listrik akan kembali dialirkan jika wilayah yang dilayani gardu-gardu itu kering. Selain itu, kata dia, PLN membutuhkan waktu untuk membersihkan dan merevisi gardu. Ia meminta pelanggan mengecek dan memastikan instalasi serta alat elektronik dalam keadaan kering.
"Apabila terjadi banjir susulan, kemungkinan gardu distribusi yang sudah normal akan kami padamkan kembali," ujar Roxy.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
57 hari lalu
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.
