Pantura Tersendat, Inflasi Awal Tahun Meningkat  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 23 Januari 2014 20:49 WIB

Suasana jalur Pantura yang lumpuh tergenang banjir di kawasan Pamanukan, Subang, Jawa Barat (20/1). Kepolisian Subang menetapkan status siaga 1 atas peristiwa banjir akibat meluapnya sungai Cipunagara dan jebolnya tanggul Cigadung Desa Mariuk yang merendam 11 Kecamatan di kabupaten Subang. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Bencana banjir yang menimpa kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat, yang berimbas pada tersendatnya pasokan makanan, membuat tekanan inflasi awal 2014 cukup tinggi. Hal itu dikatakan Kepala Bidang Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Dody Gunawan Yusuf yang mengatakan saat ini kenaikan harga pada sektor makananan mulai terasa.

"Meski tidak terlalu signifikan, harga mulai bergerak naik secara bertahap," ujar Dody saat dihubungi Tempo, Kamis, 23 Januari 2014. Dia memprediksi kenaikan secara bertahap tersebut akan terasa dalam dua bulan ke depan. Namun, kata dia, sumber pasokan dari kawasan selatan Jawa Barat tengah melejit naik, sehingga bisa mengimbangi kebutuhan pasokan dari kawasan utara yang sedang tersendat.

Selain disebabkan tersendatnya distribusi, BPS mencatat beberapa komoditas seperti sektor pertanian yang mulai naik juga disebabkan perubahan iklim ekstrem. Saat ditanya stok beras yang dimiliki Jawa Barat, Dody menjawab masih aman. "Cadangan beras Bulog masih berlimpah," katanya. Dengan demikian, meski ribuan hektare sawah di kawasan Pantura terendam, kebutuhan beras Jabar bisa dipenuhi.

Adapun angin dari arah barat, yang menyebabkan tingginya ombak dan membuat para nelayan tidak bisa melaut, mempengaruhi harga bahan makanan dari sektor perikanan. Menurut Dody, pada sektor tersebut, harga merangkak naik. Dia mencontohkan, harga ikan teri dan ikan laut lainnya sudah mulai terasa naik.

Di Kota Bandung sendiri, kenaikan harga itu belum terasa. Menurut Kepala Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung Ema Sumarna, distribusi logistik pangan yang masuk di kawasannya berjalan lancar. Banjir yang terjadi di sebagian kawasan Jawa Barat, menurut dia, tidak mempengaruhi harga kebutuhan makanan pokok di Bandung.

"Hasil pantauan ke pasar-pasar, pasokan makanan ke arah Bandung dialihkan ke jalur selatan, sehingga tersendatnya Pantura tidak mempengaruhi kami," katanya. Pihaknya pun terus melakukan pantauan pasokan sehingga bisa bertindak sebelum ada kenaikan harga.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Subang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ricko Taruna mengatakan jalan Pamanukan, Kabupaten Subang, yang sempat banjir dan menyebabkan terhentinya arus lalu lintas kini bisa dilalui pengguna jalan. Selain itu, amblesnya jalan di Kilometer 128 Pantura saat ini sudah bisa dilalui karena telah dipasangi pelat besi sementara untuk menyangga kendaraan.

Kemarin, katanya, kemacetan panjang sempat terjadi di kedua arah jalan (Jakarta-Indramayu). Dari arah Jakarta, kemacetan terjadi sepanjang 10 kilometer. Sedangkan dari arah Indramayu, kemacetan terjadi sepanjang 3 kilometer.

PERSIANA GALIH




Berita lain:
Empat Petugas Busway Cabuli Penumpang
Benarkah Tenda SBY di Sinabung Rp 15 Miliar?
Apa Kata Megawati Soal Hubungannya dengan SBY?

Berita terkait

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

2 Maret 2024

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

31 Agustus 2023

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

1 Agustus 2023

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

1 Agustus 2023

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.

Baca Selengkapnya

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

1 Agustus 2023

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

31 Juli 2023

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.

Baca Selengkapnya

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

30 Juli 2023

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

3 Juli 2023

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.

Baca Selengkapnya

IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

30 Juni 2023

IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

Bahlil Lahadalia, menanggapi rekomendasi Dana Moneter Internasional atau IMF yang meminta Indonesia mencabut larangan ekspor mineral mentah, termasuk nikel, secara bertahap.

Baca Selengkapnya