Pendapatan Bumi Serpong Melonjak 72 Persen  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 23 Januari 2014 11:21 WIB

Direktur PT Bumi Serpong Damai (BSD) Tbk Paulus Kusuma (kiri). ANTARA/HO-Rahardyansah

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten pengembang properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), mengumumkan penjualan tahun lalu melonjak 72 persen menjadi Rp 7,35 triliun di 2013 dibandingkan dengan realisasi 2012 sebesar Rp 4,28 triliun. Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Serpong, Hermawan Wijaya, mengatakan angka penjualan tahun lalu melampaui target 105 persen. “Atau 5 persen di atas target yang kami tetapkan di awal 2013,” ujarnya dalam keterangan tertulis, 23 Januari 2014.

Menurut Hermawan, pendapatan tahun lalu ditopang melonjaknya penjualan kavling tanah yang naik 162 persen menjadi Rp 3,29 triliun dan perumahan naik 26 persen menjadi Rp 2,72 triliun. Pendapatan dari kavling dan perumahan menyumbang 45 persen dan 37 persen terhadap pendapatan Bumi Serpong tahun lalu. Adapun pendapatan industrial, strata title dan rumah toko di 2013 masing-masing Rp 230 miliar, Rp 330 miliar dan 763 miliar. (Baca juga: Bumi Serpong Catat Laba Bersih Rp 2,15 Triliun)

Dia menjelaskan pada tahun lalu perseroan telah melakukan joint venture dengan dua perusahaan asing, yakni Hong Kong Land dan AEON Mall, Jepang. Namun, Hermawan belum menjelaskan berapa perolehan laba perseroan di 2013.

Kementerian Perumahan Rakyat pada Desember lalu menyatakan akan menindak tegas pengembang yang tidak melaksanakan kewajiban membangun hunian berimbang 1,2,3. Sanksi tertulis, pencabutan izin usaha, hingga denda miliaran rupiah bisa dikenakan bagi pengembang yang tidak patuh. Hunian berimbang 1,2,3 adalah kewajiban membangun dua rumah sederhana dan tiga rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah untuk setiap satu unit rumah mewah.

Hermawan sebelumnya mengatakan tak terlalu kaget dengan adanya peraturan pemerintah tentang peraturan 1,2,3. Menurut dia, sejak 1989, Bumi Serpong sudah menerapkan pembangunan hunian untuk warga kurang mampu. “Peraturan 1,2,3 sebenarnya sudah sejak dulu. Cuma waktu itu namanya 1,3,6," katanya. Sejak 1989 dalam penyaluran hunian kepada warga kurang mampu, Bumi Serpong bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara. (Baca juga: Properti Terancam Kesulitan Cari Pendanaan)

Hingga saat ini, kata Hermawan, Bumi Serpong sudah membangun sekitar 30 ribu unit hunian untuk keberimbangan tersebut. "Separuhnya adalah rumah ukuran kecil," kata dia. Jika luasnya ditotal, sejak tahun 1989 hingga 2008 Bumi Serpong sudah membangun sekitar 1500 hektare hunian untuk keluarga tak mampu. Sedangkan tahap kedua akan dibangun 2.000 hektare bagi kelas menengah.

FAIZ NASHRILLAH | ABDUL MALIK

Terpopuler :
Cuaca Buruk, 74 Penerbangan di Bandara El Tari Delay
Alasan Industri Pulp dan Kertas Akan Digenjot
Potensi Monopoli Elpiji, KPPU Panggil Pertamina
Bosowa Bangun Terminal LPG di Banyuwangi
Penguatan Indeks Berlanjut, Transaksi Rp 4,3 T

Berita terkait

Kaleidoskop 10 Emiten Paling Menarik 2023: GoTo dan Tiktok, BREN Tembus Rp 1000 T hingga INCO

2 Januari 2024

Kaleidoskop 10 Emiten Paling Menarik 2023: GoTo dan Tiktok, BREN Tembus Rp 1000 T hingga INCO

Tahun 2023, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 79 emiten yang melantai dengan nilai penggalangan dana mencapai Rp 54,14 triliun.

Baca Selengkapnya

Naik 56,3 Persen, Laba Bersih Jasa Marga Semester I 2023 Rp 1,15 Triliun

28 November 2023

Naik 56,3 Persen, Laba Bersih Jasa Marga Semester I 2023 Rp 1,15 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk membukukan peningkatan laba bersih sebesar 56,3 persen.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih Triwulan 2023 Naik 12 Persen, Adhi Karya Kempit Rp 23,5 Miliar

27 November 2023

Laba Bersih Triwulan 2023 Naik 12 Persen, Adhi Karya Kempit Rp 23,5 Miliar

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengantongi laba bersih senilai Rp23,5 miliar selama triwulan III-2023.

Baca Selengkapnya

Naik 25,8 Persen, Laba Kuartal III 2023 CIMB Niaga Rp 6,3 Triliun

25 November 2023

Naik 25,8 Persen, Laba Kuartal III 2023 CIMB Niaga Rp 6,3 Triliun

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) membukukan laba sebelum pajak konsolidasi(unaudited) senilai Rp6,3 triliun.

Baca Selengkapnya

Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun

31 Oktober 2023

Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat laba sebesar Rp 4,2 triliun atau tumbuh 31,04 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).

Baca Selengkapnya

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

31 Oktober 2023

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

Emiten sawit PT Teladan Prima Agro Tbk (IDX: TLDN) mencatat realisasi pendapatan sebesar Rp 2,89 triliun hingga kuartal III 2023.

Baca Selengkapnya

Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit

13 Oktober 2023

Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit

Bukalapak mencatat pendapatan senilai Rp 1,175 triliun pada kuartal kedua 2023, atau meningkat 30 persen dibandingkan periode yang sama 2022 senilai Rp 903 miliar.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih Indosat Semester I 2023 Rp 1,9 T, Pelanggan Tumbuh 4 Persen

30 Juli 2023

Laba Bersih Indosat Semester I 2023 Rp 1,9 T, Pelanggan Tumbuh 4 Persen

Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih di sepuluh kuartal berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M

29 Mei 2023

Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M

PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) akan membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya dengan total Rp 175,03 miliar. Dividen tersebut berasal dari laba bersih perseroan 2022 yang telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST pada 3 Mei 2023 lalu.

Baca Selengkapnya

Kuartal I Tahun 2023, Garuda Indonesia Bukukan Pendapatan USD 602,99 Juta

4 Mei 2023

Kuartal I Tahun 2023, Garuda Indonesia Bukukan Pendapatan USD 602,99 Juta

PT Garuda Indonesia membukukan pendapatan usaha secara grup hingga US$ 602,99 pada kuartal I tahun 2023.

Baca Selengkapnya