Cosmas Batubara Investasi Pabrik Bir Rp 210 Miliar  

Reporter

Jumat, 17 Januari 2014 17:03 WIB

TEMPO.CO, Mojokerto - Bekas Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Perumahan Rakyat pada masa Orde Baru, Cosmas Batubara, membangun pabrik bir di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Melalui perusahaannya, PT Multi Bintang Indonesia, Cosmas menginvestasikan Rp 210 miliar untuk pembangunan pabrik minuman berkarbonasi bebas alkohol.

Pabrik bir nonalkohol itu dibangun di atas ahan yang masih berada di dalam kawasan pabrik minuman beralkohol di Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. “Rencananya akan beroperasi Mei 2014,” kata Cosmas yang menjabat Presiden Komisaris PT Multi Bintang Indonesia dalam acara peletakan batu pertama yang dihadiri Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat di Mojokerto, Jumat, 17 Januari 2014.

Pabrik itu merupakan pabrik PT Multi Bintang Indonesia yang ketiga setelah pabrik nonalkohol di Tangerang dan pabrik minuman beralkohol di Mojokerto. Kapasitas produksi pabrik minuman nonalkohol itu mencapai 500 ribu hectoliter.

Produsen bir Bintang ini merupakan bagian dari grup perusahaan bir premium, Heineken. “Kami menggunakan sistem manufaktur berstandar internasional,” ujar Cosmas.

Investasi tersebut untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri ataupun mancanegara. “Permintaan dari dunia luar akan produk kami juga sangat meningkat,” katanya.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Mahendra Siregar mengatakan, berdasarkan prediksi perusahaan konsultan McKenzie, pertumbuhan industri makanan dan minuman diprediksi meningkat 300 persen hingga 2030.

Pada 2010, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor makanan dan minuman sebesar US$ 73 miliar dan 15 tahun mendatang diperkirakan naik menjadi US$ 200 miliar. “Maka wajar jika mulai sekarang berinvestasi untuk jangka panjang,” ujarnya. Peningkatan PDRB tersebut, menurutnya, ditunjang pertumbuhan konsumsi dan pendapatan masyarakat kelas menengah.

Peluang bisnis minuman juga diungkapkan Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat. Tingkat konsumsi minuman ringan berkarbonasi di Indonesia, menurutnya, masih sangat kecil dibanding negara-negara di Asia, bahkan di Asia Tenggara. “Tingkat konsumsi minuman ringan berkarbonasi di Indonesia per kapita 2,4 liter per tahun,” katanya. Angka ini jauh di bawah negara-negara tetangga, misalnya, Filipina 34,13 liter, Thailand 32,23 liter, dan Malaysia 18,9 liter.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

2 jam lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

5 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

6 jam lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

20 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

23 jam lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

2 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

2 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

3 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

3 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya