Gudang Garam Pulihkan Jam Kerja Karyawan

Reporter

Jumat, 17 Januari 2014 14:08 WIB

TEMPO/Achmad Budi

TEMPO.CO, Kediri -- PT Gudang Garam Tbk di Kediri, Jawa Timur secara bertahap berusaha memulihkan kegiatan produksi menyusul anjloknya pasar penjualan rokok dalam waktu satu tahun terakhir ini. Juru bicara PT Gudang Garam Yuki Prasetyo mengatakan, sejak kurun waktu satu tahun terakhir, perusahaannya memang melakukan efisiensi di segala sektor. Salah satunya adalah mengurangi jam kerja karyawan. "Pasar sedang lesu," kata Yuki kepada Tempo, Jumat 17 Januari 2014.

Meski tidak merinci jumlah karyawan yang terkena pemangkasan jam kerja, Yuki mengatakan, hampir seluruh bagian produksi mengalami hal yang sama. Jika sebelumnya para pekerja di bagian Sigaret Kretek Tangan (SKT) bisa melinting rokok mulai pukul 06.00 - 15.00 WIB, jam kerja mereka sempat hanya hingga pukul 08.00 WIB atau dua jam saja per hari. Hal ini tentu saja berdampak pada pendapatan mereka yang dibayar berdasarkan jumlah banyak-sedikitnya rokok yang dilinting setiap harinya.

Masih menurut Yuki, kondisi seperti ini sempat berlangsung cukup lama pada tahun 2013, sebelum akhirnya perusahaan kembali memulihkan jam kerja mereka secara bertahap. Setelah meningkat menjadi pukul 08.00 WIB, saat ini para pekerja tersebut sudah bisa menikmati jam kerja hingga pukul 13.00 WIB. Perlahan-lahan Gudang Garam akan mengembalikan jam kerja mereka secara normal yakni hingga pukul 15.00 WIB.

Pengurangan jam kerja ini, menurut Yuki sangat dipengaruhi oleh kapasitas penjualan rokok di pasaran. Gonjang-ganjing soal Peraturan Pemerintah Nomor 109 tahun 2012 tentang Pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau dituding menjadi biang lesunya pasar rokok di tanah air. Peraturan tersebut diantaranya mengatur tentang batasan iklan dan promosi yang selama ini menjadi tulang punggung bagian penjualan.

Yuki juga menepis rumor yang menyebutkan jika pengurangan jam kerja ini dilatarbelakangi motif perusahaan untuk memangkas padat karya agar bisa beralih ke teknologi mesin yang lebih efisien dan produktif. Selama ini perusahaan tersebut memang memiliki dua divisi produksi, yakni kegiatan padat karya melalui Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan aktivitas produksi berbasis mesin yakni Sigaret Kretek Mesin (SKM). "Kalau ingin memangkas padat karya kenapa tidak dari dulu," kata Yuki.

Salah satu pekerja rokok di bagian produksi yang hanya bersedia disebut Ny. Agus mengaku sangat kerepotan dengan pengurangan jam kerja ini. Bahkan beberapa waktu terakhir perusahaan menawarkan program pensiun dini kepada karyawan dengan nilai pesangon yang menggiurkan. Beberapa kawannya mengambil program itu dengan harapan bisa membuka usaha sendiri dengan uang pesangon yang diterima. "Kalau saya masih memilih bekerja karena tak punya keahlian lain," katanya.


HARI TRI WASONO



Berita lain
Loyalis: Pasek Dipecat, Anas Tambah Kuat
Loyalis Anas: Pemecatan Pasek Blunder Demokrat
Suap SKK Migas, KPK Geledah Rumah Sutan di Bogor
Pasek Dipecat sebagai Anggota DPR
Wawancara Lengkap Angel Lelga di Mata Najwa 2
Buka Rapat, Ani SBY Cari Juru Foto Istana


Advertising
Advertising

Berita terkait

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

52 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

52 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

53 hari lalu

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

Jokowi sempat ogah membahas masalah rokok bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Disebut punya kedekatan dengan industri rokok.

Baca Selengkapnya

Terkini: Daftar Bisnis Panji Gumilang Selain Al Zaytun, Jembatan Rel Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain?

3 Agustus 2023

Terkini: Daftar Bisnis Panji Gumilang Selain Al Zaytun, Jembatan Rel Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain?

Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka, sejumlah bisnis milik Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Minta Industri Rokok Prioritaskan Tembakau Petani dan Batasi Impor, Ini Sebabnya

3 Agustus 2023

Ganjar Pranowo Minta Industri Rokok Prioritaskan Tembakau Petani dan Batasi Impor, Ini Sebabnya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta industri rokok memprioritaskan menyerap tembakau hasil produksi petani lokal.

Baca Selengkapnya

Lintasan Waktu Rokok Linting, Tingwe dan Kerabatnya

12 Mei 2023

Lintasan Waktu Rokok Linting, Tingwe dan Kerabatnya

Keberadaan cikal bakal rokok di Tanah Air telah ada sejak era 1600-an. Hal ini seiring masuknya tembakau ke wilayah Nusantara.

Baca Selengkapnya

Profil Susilo Wonowidjojo, Bos Gudang Garam yang Digugat Bank OCBC NISP

4 Februari 2023

Profil Susilo Wonowidjojo, Bos Gudang Garam yang Digugat Bank OCBC NISP

Presiden Direktur PT Gudang Garam Tbk Susilo Wonowidjojo digugat Bank OCBC NISP karena diduga mengemplang utang.

Baca Selengkapnya

Gagal Atasi Endemi Rokok sehingga Perokok Anak Meningkat, Koalisi Sipil Beri Rapor Merah untuk Jokowi - Ma'ruf

26 November 2022

Gagal Atasi Endemi Rokok sehingga Perokok Anak Meningkat, Koalisi Sipil Beri Rapor Merah untuk Jokowi - Ma'ruf

Menurut Ifdhal Kasim, kabinet Jokowi - Ma'ruf tidak hadir selama ini dalam menangani masalah epidemi rokok di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Cukai Rokok 2023 dan 2024 Naik 10 Persen, Ini Kajian dan Pertimbangan Kemenkeu

5 November 2022

Cukai Rokok 2023 dan 2024 Naik 10 Persen, Ini Kajian dan Pertimbangan Kemenkeu

Febrio Kacaribu memaparkan berbagai pertimbangan atas ditetapkannya kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk rokok sebesar 10 persen.

Baca Selengkapnya

Bandara Kediri Rp 10,8 Triliun Ditargetkan Rampung 2023, Gudang Garam: Bukan Exit Strategy

17 September 2022

Bandara Kediri Rp 10,8 Triliun Ditargetkan Rampung 2023, Gudang Garam: Bukan Exit Strategy

Pembangunan Bandara Kediri dipastikan tidak berkaitan dengan kondisi penjualan rokok oleh Gudang Garam.

Baca Selengkapnya