Nilai Ekspor Surakarta di 2013 Merosot

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 16 Januari 2014 21:58 WIB

Seorang pengunjung melintas di depan poster gambar Pelabuhan Indonesia dalam acara Indonesia International Infrastructure and Exhibition, Jakarta Convention Centre, Rabu (13/11). Kinerja ekspor Indonesia pada 2013 diperkirakan belum dapat pulih sepenuhnya setelah mengalami defisit neraca perdagangan beberapa kali sepanjang 2012 sedangkan perkembangan impor barang ke Indonesia diperkirakan akan tetap meningkat. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Surakarta - Nilai ekspor Kota Surakarta (atau biasa disebut Kota Solo) sepanjang 2013 turun drastis jika dibandingkan kinerja ekspor pada 2012. Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta menunjukkan nilai ekspor pada 2012 mencapai US$ 40,3 juta dengan total berat 5,8 juta kilogram. Tapi untuk 2013, nilai ekspor turun 8 persen menjadi US$ 37 juta dengan berat barang 4,4 juta kilogram.

Penurunan ekspor terutama terjadi pada mebel kayu dan tekstil dan produk tekstil. Pada 2012, nilai ekspor mebel kayu mencapai US$ 3 juta, tapi pada 2013 merosot menjadi US$ 1,6 juta. Untuk tekstil dan produk tekstil, pada 2012 tercatat US$ 21,3 juta dan pada 2013 turun menjadi US$ 18 juta.

Mebel kayu, tekstil dan produk tekstil, dan batik selama ini menjadi unggulan ekspor Surakarta. Batik mencatat kinerja positif, yaitu naik dari US$ 10,4 juta di 2012 menjadi US$ 12,3 juta di 2013.

Kepala Seksi Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Surakarta Endang Maharani mengatakan ekspor turun karena perekonomian global masih lesu. “Eksportir kita masih mengandalkan pasar tradisional, yang saat ini ekonominya tengah lesu,” ujarnya kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis, 16 Januari 2014.

Pasar tradisional produk ekspor Surakarta seperti Amerika Serikat, Inggris Raya, Belanda, Jerman, Perancis. Sedangkan pasar baru seperti Uni Emirat Arab, Jepang, Korea Selatan, dan Cina belum digarap maksimal.

Di tengah kelesuan perekonomian dunia, dia mengatakan masih ada sedikit peluang untuk meningkatkan nilai ekspor. Yaitu dengan mundurnya penerapan kebijakan kepemilikan sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK) yang awalnya akan diterapkan per 1 Januari 2014. “Sebelum diberlakukan, eksportir bisa menggenjot ekspor mebel ke Uni Eropa,” katanya. SVLK mensyaratkan eksportir punya sertifikat yang memastikan bahan baku mebel bukan dari kegiatan ilegal.

Wakil Ketua Asosiasi Permebelan dan Kerajinan Tangan Indonesia (Asmindo) Solo, Adi Darma Santoso mengakui ada penurunan ekspor mebel kayu. Tapi dia mengatakan hal itu diimbangi dengan naiknya ekspor mebel rotan.“Saat ini harga bahan baku mebel rotan lebih murah dari mebel kayu. Sehingga banyak konsumen yang memilih produk mebel dari rotan,” ucapnya.

Humas Asosiasi Pertekstilan Indonesia Jawa Tengah Liliek Setiawan mengakui ekspor tekstil dan produk tekstil turun. Dia menilai penurunan lebih karena kelesuan pasar. “Hanya di akhir tahun ekspor membaik untuk tujuan Amerika, Eropa, dan Jepang,” katanya.

Dia menilai produk tekstil Indonesia sejatinya mampu bersaing di pasar global. Sebab industri tekstil sudah terintegrasi mulai hulu sampai hilir. “Saingan kita seperti Vietnam, belum terintegrasi. Meski upah buruh di sana lebih murah,” ucapnya.

Kelemahan ekspor Indonesia, kata Liliek, adalah soal infrastruktur seperti jalan dan pelabuhan. Dia mengatakan banyak peluang ekspor yang terbuang karena barang terhambat kemacetan atau menunggu antrean di pelabuhan.

UKKY PRIMARTANTYO (SOLO)



Terpopuler :
Djoko Kirmanto: Jokowi Jangan Ambil Wewenang Pusat
Tren Baru Pengaduan Sengketa Nasabah dan Perbankan
Produk Perajin Kecil Yogya Banyak Dijiplak
Ditolak Merger, SCTV Ajukan Gugatan ke Pengadilan
Sengketa TPI, Tutut Minta Hary Tanoe Taat Hukum

Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

8 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

10 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

10 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

11 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

57 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

1 Februari 2024

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

Ganjar Pranowo berjanji akan menjadikan Sulut sebagai pintu keluar masuk ekspor-impor dari wilayah utara Indonesia.

Baca Selengkapnya