Desember 2013, Surplus Perdagangan Meningkat

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 15 Januari 2014 20:00 WIB

Seorang pengunjung melintas di depan poster gambar Pelabuhan Indonesia dalam acara Indonesia International Infrastructure and Exhibition, Jakarta Convention Centre, Rabu (13/11). Kinerja ekspor Indonesia pada 2013 diperkirakan belum dapat pulih sepenuhnya setelah mengalami defisit neraca perdagangan beberapa kali sepanjang 2012 sedangkan perkembangan impor barang ke Indonesia diperkirakan akan tetap meningkat. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Pery Warjiyo mengatakan, pada Desember 2013, neraca perdagangan total diperkirakan akan surplus US$ 785 juta. Angka tersebut lebih tinggi daripada surplus November, yaitu US$ 776,8 juta.

Pada neraca perdagangan non-migas, Pery mengatakan, trade balance untuk Desember surplusnya mencapai US$ 2,2 miliar. "Angka ini juga lebih tinggi daripada bulan sebelumnya, yaitu US$ 1,96 miliar," kata Pery saat konferensi pers di gedung BI, Jakarta, pada Rabu, 15 Desember 2014. (Baca juga : Cadangan Devisa Naik Menjadi US$ 99,4 Miliar)

Jika ditotal, neraca perdagangan non-migas surplus US$ 5 miliar pada kuartal IV 2013, sedangkan pada kuartal ketiga surplusnya hanya US$ 1 miliar.

Menurut Pery, ada tiga faktor yang mempengaruhi surplus pada kuartal IV 2013, khususnya non-migas. Pertama, dari sisi eksternal, yaitu permintaan maupun harga mengalami perbaikan. Adapun dari faktor domestik, permintaan terhadap impor lebih lambat.

Faktor kedua adalah kebijakan yang dilakukan oleh BI terkait dengan pegerakan nilai tukar rupiah yang terdepresiasi. Depresiasi nilai tukar rupiah membantu mendorong ekspor non-migas dan mengurangi impor non-migas. Selain itu, kebijakan suku bunga dan pengetatan kredit juga diklaim mendorong perlambatan barang impor. (Baca juga: Pemerintah Masih Impor Minyak 24 Juta Kiloliter)

Pery mengatakan, perbaikan surplus non-migas tak bisa dikatakan over dosis. "Ini sesuai harapan. Beberapa aspek memang lebih cepat dari yang kita harapkan. Tapi current account defisit belum sesuai," kata dia. Indikator kedua bahwa kebijakan BI tak over dosis adalah pertumbuhan ekonomi yang melambat menjadi 5,7 persen pada tahun lalu.

Adapun neraca perdagangan migas pada Desember 2013, kata Pery, menunjukkan defisit sebesar US$ 1,4 miliar. "Sehingga secara keseluruhan pada kuartal IV defisitnya US$ 3,37 miliar," kata Pery. Defisit neraca migas pada kuartal III 2013 sebesar US$ 3,26 miliar. (Baca juga: November, Perdagangan Surplus US$ 776,8 Juta)

Walaupun terjadi kenaikan, tapi secara umum terjadi kecenderungan penurunan defisit neraca migas. Kondisi ini, menurut Pery, tak terlepas dari beberapa kebijakan pemerintah, baik dari peningkatan produksi, penghematan konsumsi bahan bakar minyak, maupun kenaikan harga BBM. "Sehingga secara keseluruhan, baik migas maupun non-migas, pada kuartal IV 2013 surplus US$ 1,6 miliar," kata Pery.

FAIZ NASHRILLAH




Terpopuler :
6 Proyek Banjir Ini Bisa Ringankan Kerja Jokowi
Dana Sodetan Banjir Jakarta Rp 500 Miliar
Rupiah Berpeluang Terus Menguat
Pabrik Kedua Honda Telan Rp 3,1 Triliun
Cuaca Ekstrem, Maklumat Pelayaran Dikeluarkan

Berita terkait

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

6 jam lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

1 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

1 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

2 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik ke Angka Rp 1,33 Juta per Gram

2 hari lalu

Harga Emas Antam Naik ke Angka Rp 1,33 Juta per Gram

Harga emas Antam pada Rabu pagi, naik sebesar Rp 8.000 per gram, sehingga menjadi Rp 1.332.000 (Rp 1,33 juta) per gram.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

2 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya