Google Siap Buat Alat Pengatur Suhu  

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 14 Januari 2014 08:49 WIB

Google doodle edisi tahun baru 2014. Google.com

TEMPO.CO, Jakarta - Google memperluas jangkauan bisnis ke peranti rumah tangga. Google resmi mengakuisisi perusahaan pembuat alat pengatur suhu (termostat) dan alarm penanda asap, Nest Labs, senilai US$ 3,2 miliar atau Rp 37,8 triliun. Perusahaan itu menjanjikan produk yang akan selalu diingat orang, seperti layaknya pemutar musik iPod besutan Apple.

“Nest akan terus menjalankan bisnis mereka setelah adanya kepastian pembelian secara tunai,” demikian pernyataan Google seperti dilansir Reuters, Senin, 13 Januari 2014.

Pembelian ini menjadi yang terbesar kedua dalam sejarah akuisisi yang dilakukan Google. Google sebelumnya membeli produsen ponsel Motorola senilai US$ 12,5 miliar atau Rp 147,6 triliun pada tahun 2012. “Nest Labs berfokus memproduksi termostat dan alarm asap, tampaknya Google ingin memperluas teknologinya ke perangkat lain,” ujar analis lembaga Wedbush, Shyam Patil.

Dia melanjutkan, bisnis alat rumah tangga merupakan kesempatan yang sangat menjanjikan dalam pemanfaatan teknologi Internet. “Akuisisi ini sangat berkaitan dengan strategi Internet untuk semua hal (Internet of everything),” ucap Patil.

Nest menciptakan pengatur suhu pertama yang dapat dioperasikan secara otomatis. Alat ini terbuat dari metal yang dilengkapi dengan layar berbahan kaca konveks (convex glass) untuk menampilkan temperatur. Pengembangan produk ini dibidangi oleh orang yang berada di balik kesuksesan iPod, Tony Fadell, bersama rekannya, desainer Matt Rogers.

Google telah banyak melakukan ekspansi usaha setelah sukses memimpin bisnis Internet yang diawali dengan situs mesin pencari. Kemudian perusahaan itu menciptakan sistem operasi Android. Menyusul kesuksesan Android, perusahaan yang bermarkas di San Francisco ini mengembangkan bisnis mobil yang dapat berjalan tanpa pengemudi, serta menciptakan robot.

Meski melakukan beragam ekspansi, Google masih harus beradu dengan kompetitor terkuatnya, Apple, dalam menciptakan peranti keras. Dengan diakuisisinya Nest, yang banyak mempekerjakan mantan pakar teknologi Apple, diharapkan mampu memacu perusahaan dalam bisnis perangkat keras.

“Pengalaman yang akan diperoleh konsumen dalam menggunakan produk Google bersama Nest sama seperti pada produk Apple,” ujar analis Moor Insights and Strategy, Pat Moorhead. Dia mengatakan, tujuan Google terjun di bisnis alat rumah tangga adalah keinginan untuk mengaplikasikan teknologi di dalam rumah.

REUTERS | SATWIKA MOVEMENTI

Berita terkait

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

11 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

27 Desember 2023

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

Dengan fitur ultra-wide astrofotografi, pengguna Google Pixel 8 Pro dapat mengandalkan kamera belakang ponselnya untuk mengambil foto langit

Baca Selengkapnya

Aplikasi Google Hentikan Tampilan Kemacetan di Israel di Tengah Gempuran Roket dari Gaza

20 Desember 2023

Aplikasi Google Hentikan Tampilan Kemacetan di Israel di Tengah Gempuran Roket dari Gaza

Kemacetan jalan untuk sementara tidak ada di Google Maps dan Waze

Baca Selengkapnya

Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

8 Desember 2023

Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

Android 14 QPR1 mencakup 37 perbaikan dan penyempurnaan untuk ponsel Pixel.

Baca Selengkapnya

Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

1 Desember 2023

Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

Energi geothermal berasal dari panas yang dihasilkan selama pembentukan asli planet ini dan peluruhan radioaktif material.

Baca Selengkapnya

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

1 Desember 2023

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

Raksasa Google bekerja sama dengan Fervo membangun proyek listrik geothermal untuk memasok energi yang lebih bersih bagi pusat data Google.

Baca Selengkapnya

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

31 Oktober 2023

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

Google secara resmi mengonfirmasi adanya bug pada pembaruan Android 14. Simak rinciannya.

Baca Selengkapnya

Gaji Kerja di Google Berdasarkan Tingkatannya

10 Oktober 2023

Gaji Kerja di Google Berdasarkan Tingkatannya

Gaji kerja di Google yang paling tinggi bisa mencapai Rp7,6 miliar per tahun. Berikut ini informasi lengkap gaji di Google sesuai tingkatannya.

Baca Selengkapnya

25 Tahun Google, Banyak Pertimbangan Tentukan Tanggal Hari Jadinya

27 September 2023

25 Tahun Google, Banyak Pertimbangan Tentukan Tanggal Hari Jadinya

Pada 27 September 2023, Google berusia 25 tahun, meskipun penentuan ditetapkannya tanggal itu punya kisah panjang.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Pekerja Terdampak

16 September 2023

Google Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Pekerja Terdampak

Google yang berpusat di California, Amerika Serikat itu menolak untuk mengungkapkan detail jumlah orang terkena PHK massal.

Baca Selengkapnya