Alasan 66 Perusahaan Diizinkan Ekspor Mineral

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Selasa, 14 Januari 2014 05:47 WIB

Surat Persetujuan Ekspor Mineral Diperpanjang

TEMPO.CO , Jakarta: Pemerintah memastikan mengizinkan eskpor produksi mineral yang sudah melalui pengolahan dan pemurnian hingga 2017. Batasan waktu, teknis, dan kapasitas penjualan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2014.

Dengan beleid tersebut, 66 persen perusahaan masih bisa ekspor konsentrat. Ini merupakan terobosan pemerintah agar ekspor tersebut tidak menabrak Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan atubara. "Sebab mereka sudah dalam tahap menyelesaikan pembangunan smelter-nya," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik dalam konferensi pada Senin, 14 Januari 2014.

Jero memastikan perusahaan-perusahaan tersebut benar-benar membangun pabrik pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter. Bahkan, ada perusahaan yang telah merampungkan pembangunan pabrik 100 persen. "Ada smelter pasir besi milik Meratus Jaya Iron Steel," ujarnya.

Dari 66 perusahaan yang sudah tercatat di Kementerian Energi, 25 perusahaan telah merampungkan tahap konstruksi akhir. Perusahaan smelter tersebut di antaranya adalah PT Manoken Surya di Cikarang yang mengolah zirkon, PT Delta Prima Steel (pasir besi), PT Meratus Jawa Iron Steel (bijih besi), PT Cilegon Indofero (nikel), PT Krakatau Posco (bijih besi), PT Indotama Feroalloy (mangaan) dan PT Indonesia Chemical Alumina (bauksit).

Sementara itu, 10 perusahaan smelter telah memasuki tahap pertengahan konstruksi pabrik dengan kemajuan 31-50 persen, di antaranya PT Bintang Delapan Mineral yang mengolah nikel, PT Sebuku Iron (bijih besi), PT Kembar Emas, dan PT Lumbung Mineral Sentosa (Timah Hitam). Adapun 15 perusahaan smelter baru memulai tahap groundbreaking dan tahap awal konstruksi. Sisanya, 16 perusahaan smelter baru memasuki tahap kajian analisis dampak lingkungan (amdal). "Ini lokasinya sudah ada, sehingga kami anggap sudah masuk progres 6-10 persen," ujarnya.

Meskipun 66 perusahaan diizinkan ekspor mineral olahan, Jero membenarkan masih ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Bagi penambang yang tidak membuat smelter memang bakal terdampak. "Tapi itu hanya sementara, karena begitu yang 66 ini jadi, mereka sudah bisa berproduksi dengan memasok mineral mentah ke smelter-smelter tersebut," ujarnya.

AYU PRIMA SANDI





Terpopuler:



Isi BBM Akil Soal Duit Rp 10 M di Pilkada Jatim



Titik-titik Banjir di Jakarta Pagi Ini



Advertising
Advertising

Pantau Banjir, Jokowi Malah Diminta Jadi Presiden



Malam Ini, Mahfud MD Bongkar Manuver Akil



Benarkah Akil Bermain untuk Kemenangan Soekarwo?



Busyro: Anas Memang Tak Bawa Ember



Mengapa KPK Tolak Anas Bawa Makanan Sendiri?



TNI Tak Tahu Ada Kapal Perang Australia Masuk RI



Setya Novanto Bantu Akil Menangkan Soekarwo?



Kampung Melayu, Simatupang, & Titik Banjir Lainnya

Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

4 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

6 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

7 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

10 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

53 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

58 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya