TEMPO.CO, Jakarta - Adanya kemungkinan dipercepatnya keputusan pengurangan stimulus bank sentral Amerika membuat bursa Asia mengalami tekanan jual hari ini.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada penutupan perdagangan sesi pertama siang ini turun 19,57 poin (0,46 persen) ke level 4.256,10. Indeks terkoreksi menyusul pasar regional Asia yang juga kompak berada di zona merah.
Saham Astra Internasional pimpin pelemahan indeks dengan turun 2,3 persen ke Rp 6.400 per lembar saham, disusul saham Bank Mandiri yang menyusut 1,3 persen ke Rp 7.750 per lembar, dan saham Bank BNI melemah 1,3 persen ke Rp 3.925 per lembar.
Disetujuinya kesepakatan penambahan defisit anggaran di Amerika Serikat sebesar US$ 60 miliar untuk dua tahun ke depan membuat spekulasi pengurangan stimulus harus diputuskan dalam waktu dekat.
Pasar pun semakin berspekulasi dan panik menghadapi rapat FOMC Meeting 17-18 Desember mendatang. Pertemuan itu diyakini akan menghasilkan keputusan memotong program pembelian obligasi oleh The Fed senilai US$ 85 miliar per bulannya.
Dari dalam negeri, semakin kencangnya isu kenaikan BI rate turut mendorong aksi jual, di samping sebagai momentum pelaku pasar untuk merealisasikan keuntungan setelah IHSG naik signifikan dua hari belakangan ini.
Bursa regional serentak melemah hingga 12.15 WIB, Nikkei 225 turun 0,89 persen ke 15.475,23, Hang Seng turun 1,23 persen ke 23.451,04, Strait Times turun 0,40 persen ke 3.069,28, dan bursa Korea susut 0,78 persen ke 1.978.