Inflasi 2013 Diprediksi Tak Tembus 9 Persen  

Senin, 2 Desember 2013 17:04 WIB

Pedagang menata cabai rawit merah dagangannya di pasar senen, Jakarta, Senin (2/4). ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi tahun kalender (Januari-November) 2013 sebesar 7,79 persen. Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, dengan tingkat inflasi yang baru mencapai angka itu, maka kemungkinan inflasi sepanjang tahun ini bisa di bawah 9 persen.

"Saya yakin inflasi bisa di bawah 9 persen. Kalau ada intervensi, bisa lebih kecil lagi. Tapi kalau tidak diintervensi, bisa lebih besar," kata Sasmito di kantor BPS, Senin, 2 Desember 2013.

Pemerintah menargetkan inflasi year on year tahun ini bisa mencapai 9,2 persen. Angka itu lebih besar dibandingkan angka inflasi yang disepakati dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2013 sebesar 7,2 persen. Namun pemerintah mengaku yakin inflasi tahun ini tidak akan mencapai 9 persen.

BPS mengumumkan inflasi pada November sebesar 0,12 persen. Penyebab utama inflasi pada November adalah kenaikan tarif dasar listrik yang memberikan andil 0,09 persen. Selain itu, bawang merah memberikan andil 0,06 persen, jeruk 0,02 persen, dan sewa rumah 0,02 persen.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2013 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 66 kota, terjadi inflasi 0,12 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-November) 2013 besarnya 7,79 persen dan tingkat inflasi year on year (November 2013 terhadap November 2012) sebesar 8,37 persen.

Meski cukup rendah, inflasi November itu masih sedikit lebih tinggi daripada inflasi Oktober sebesar 0,09 persen (month on month), 8,32 persen (year on year) dan 7,66 persen (kalender). Menurut Suryamin, dari 66 kota yang dihitung indeks harga konsumennya, sebanyak 38 kota mengalami inflasi, sementara sisanya mengalami deflasi. "Jadi, ini masih ada peluang untuk inflasi ditekan lebih rendah," ujarnya.

Kota yang paling tinggi inflasinya bulan lalu adalah Maumere, yakni sebesar 1,54 persen. Sementara yang terendah adalah Mataram dan Sibolga, yaitu 0,03 persen. Adapun kota yang mengalami deflasi paling besar adalah Sorong dengan -1,29 persen. "Deflasi ini karena angkutan udara menurun tarifnya. Selain itu, komoditi pangan seperti bawang dan sayuran juga turun," kata Suryamin.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terkait

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

8 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

8 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

8 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

8 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

8 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

8 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

8 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

26 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

29 hari lalu

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

29 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya