Indonesia Harus Punya 86 Pelabuhan pada 2030

Reporter

Jumat, 29 November 2013 21:00 WIB

Petugas pelabuhan melintasi kontainer berisi produk Hortikultura (bawang) di kawasan Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, (20/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Surabaya - Kebutuhan akan pelabuhan diperkirakan meningkat tajam pada 2030. National Port Master Plan (NPMP) dalam Keputusan Menteri Nomor 414 Tahun 2013 memproyeksikan Indonesia harus memiliki kurang lebih 86 pelabuhan di enam koridor, yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua.

Chairman Advisory Group on Port and Harbour, Sudjanadi Tjipto Sudarmo, memaparkan estimasi investasi untuk membangun ataupun mengembangkan pelabuhan bisa mencapai US$ 47 miliar. "Itu dibutuhkan untuk proyek pemenuhan kapasitas pelabuhan pada 2030," kata Sudjanadi dalam Seminar Kepelabuhan di Badan Usaha Milik Daerah Expo, Surabaya, Jumat, 29 November 2013.




Dikatakan Sudjanadi, sekitar US$ 32 miliar atau 68 persen di antaranya dibutuhkan dari pihak swasta. Karena itu, pemerintah harus bisa mendorong swasta untuk turut berinvestasi. "Kalau hanya pemerintah sendiri, enggak punya dana," kata Sudjanadi.

Ada 33 kebijakan yang telah disiapkan pemerintah untuk memberikan dukungan dan jaminan kepada swasta agar bersedia terlibat dalam pengembangan bisnis pelabuhan. Partisipasi sektor swasta bisa dituangkan dalam kerja sama pemerintah-swasta melalui kesepakatan konsesi.

Menurut Sudjanadi, lalu lintas kontainer di Indonesia akan meningkat enam kali lipat pada 2030. Jika pada 2009 volume kontainer sebesar 8,8 juta Teu, pada 2020 menjadi 24,4 juta Teu, dan mencapai 48 juta Teu pada 2030. Tidak bisa dipungkiri, keberadaan terminal kontainer, baik baru ataupun hasil pengembangan, sangat urgen diperlukan di banyak lokasi.

Prioritas utama saat ini yang sedang dilakukan pemerintah adalah membangun 19 pelabuhan strategis di enam koridor ekonomi. Terbagi menjadi pelabuhan khusus kontainer, multifungsi, penumpang, dan CPO (crude palm oil).

Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak I Nyoman Gede Saputra menambahkan, masterplan atau rencana induk pelabuhan memang masih menemui sejumlah persoalan. Apalagi masterplan kepelabuhan tidak boleh bertentangan dengan rencana tata ruang wilayah provinsi atau kabupaten/kota.

Ia mencontohkan pelabuhan yang terintegrasi di tiga wilayah: Surabaya, Gresik, dan Bangkalan. Namun hingga kini, Wali Kota Surabaya belum memberikan rekomendasi rencana tata ruang wilayah (RTRW) ke Otoritas Pelabuhan untuk diserahkan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. RTRW itu diperlukan terkait penataan pelabuhan.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita terkait

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

9 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

15 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

16 hari lalu

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

16 hari lalu

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

16 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

17 hari lalu

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

Pengemudi yang akan naik kapal saat arus balik agar membeli tiket dalam jarak 2,41 KM menuju pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

17 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Pemerintah telah menyiapkan strategi guna menangani arus balik Lebaran dari Pulau Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

18 hari lalu

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghapus pemberlakuan tiket kedaluwarsa sampai dengan 24 jam sejak waktu masuk pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

20 hari lalu

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Merak masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

21 hari lalu

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

ASDP Ferry Indonesia melaporkan arus mudik laut dari Pelabuhan Bakauheni (Sumatera-Jawa) meningkat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya