Konversi BBM ke BBG Terhambat Regulasi  

Kamis, 28 November 2013 20:00 WIB

Warga pengguna kendaraan pribadi mengantre untuk mengambil alat RFID di SPBU Pondok Kopi, Jakarta (28/11). Pembatasan BBM bersubsidi menggunakan RFID tersebut berlaku bagi kendaraan pribadi roda empat yang dibatasi maksimal 3 liter per hari dan roda dua dibatasi maksimal 0,7 liter per hari. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengakui pelaksanaan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) belum menunjukkan kemajuan yang signifikan. Sebab, hingga saat ini, pelaksanaan kebijakan tersebut masih terhambat kepentingan dan aturan kementerian yang tumpang tindih.

Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral bidang Kelembagaan dan Perencanaan Strategis, IGN Wiratmaja Puja, mengatakan harus ada surat keputusan bersama antar-sejumlah kementerian terkait dengan pelaksanaan kebijakan ini. "Pemerintah harusnya membereskan tumpang tindih aturan ini dengan surat keputusan bersama antara Menteri ESDM, Menteri Perindustrian, dan Menteri Keuangan," ujar Wiratmaja dalam diskusi di Jakarta, Kamis, 28 November 2013.

Selain masalah regulasi yang tumpang tindih, Wiratmaja juga menyayangkan kurangnya insentif bagi mobil berkonverter. "Beberapa produsen mobil sudah memproduksi kendaraan yang built in untuk program konversi ini, tapi harganya Rp 25 juta lebih mahal dari mobil yang tidak berkonverter" ujarnya.

Pelaksanaan konversi BBM ke BBG ini juga kurang menyeluruh, terutama bagi nelayan yang penggunaan bahan bakarnya tinggi. Tim Konversi BBM ke BBG menghitung, ada sekitar 534 ribu perahu nelayan kecil yang bisa menjadi sasaran konversi BBM. "Selain nelayan bisa menghemat Rp 1,3 juta per bulan, pemerintah juga bisa menghemat anggaran belanja subsidi hingga Rp 8 triliun per tahun," ujarnya.

Wiratmaja mengatakan, untuk saat ini, konversi juga sudah mulai menyasar kendaraan pertambangan dan perkebunan. Bekerja sama dengan swasta, dibangun sejumlah stasiun pengisian bahan bakar gas. Sudah ada sekitar lima SPBG di daerah Jambi yang dibangun oleh PetroChina dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. "Kami sediakan gas sebesar 5 mmscfd mulai 2015 dengan potensi penghematan US$ 175 per tahun," ujarnya.

AYU PRIMA SANDI

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

11 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

58 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

11 Februari 2023

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

Kementerian ESDM terus mengembangkan sektor panas bumi untuk menurunkan efek rumah kaca.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

10 Februari 2023

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap.

Baca Selengkapnya

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

7 Februari 2023

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno meminta pemerintah realistis dengan target pembentukan ekosistem kendaraan listrik atau EV di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

6 Februari 2023

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menginginkan skema power wheeling tetap dimasukkan dalam Rancangan Undang-Undang Enerbi Baru dan Terbarukan atau RUU EBT.

Baca Selengkapnya