Pungutan Daerah dan Birokrasi Hambatan Utama Industri Otomotif

Reporter

Editor

Jumat, 17 Desember 2004 20:44 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kalangan industri otomotif mengeluhkan banyaknya hambatan pengembangan industri yang ditimbulkan akibat panjangnya rantai birokrasi. Apalagi, setelah otonomi daerah, peraturan mengenai otomotif makin banyak. Presiden Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Gunadi Sindhuwinata mengatakan, setelah pemberlakuan otonomi daerah, banyak peraturan maupun pungutan yang harus dibayar industri otomotif. Akibatnya, gairah investasi di sektor ini menjadi tidak menarik lagi. “Inilah salah satu yang paling menghambat innvestasi,” kata Gunadi, dalam diskusi otomotif dan peluncuran buku Soehari Sargo: Industri Otomotif Dalam Krisis Ekonomi, di Jakarta hari iniMenurut Gunadi, dari data yang diperoleh Indomobil tentang peraturan daerah sekitar 458 peraturan daerah tentang otomotif. Dalam hal retribusi misalnya, sebanyak 290 retribusi yang tidak ada hubungannya dengan otomotif harus dibayar pelaku industri ini. Sedangkan yang ada hubungan dengan industri otomotif mencapai 1.983 retribusi. Selain peraturan dan retribusi, juga masih banyak pungutan lainnya yang harus dibayar. Pungutan selain retribusi sebanyak 649 dan sumbangan lain-lainnya sejumlah 77, sehinga total ada 3.457 peraturan, retribusi, dan pungutan yang harus dihadapi kalangan industri otomotif.Padahal, kata Gunadi, untuk bisa memajukan industri otomotif nasional masih diperlukan investasi besar. Selama iklim investasi belum mendukung maka industri ini juga sulit berkembang. Karena itu, dia berharap, tahun-tahun mendatang pemerintah isa menyelesaikan persoalan ini.Selain itu, menurut dia, sama seperti di sektor-sektor lainnya, tumbuhnya iklim investasi dan pengembangan otomotif juga tergantung kondisi keamanan dalam negeri. Situasi yang sering memanas akibat sering kali terjadi kerusuhan maupun isu terorisme akan berdampak pada keinginan investor menanamkan modal. “Kalau dua hal ini bisa diatasi, industri otomotif nasional bisa lebih maju,” kata Gunadi. Muchamad Nafi - Tempo

Berita terkait

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

13 jam lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

3 hari lalu

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.

Baca Selengkapnya

Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

5 hari lalu

Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

Istana Kepresidenan memastikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak akan hadir dalam Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

6 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

20 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

35 hari lalu

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

Teten bangga terhadap UMKM otomotif di Indonesia yang memproduksi sparepart otomotif, dengan kualitas dan harganya bersaing.

Baca Selengkapnya

Anggota Baleg DPR Sebut Kawasan Aglomerasi Dukung Jakarta Tak 'Tenggelam', Apa Alasannya?

47 hari lalu

Anggota Baleg DPR Sebut Kawasan Aglomerasi Dukung Jakarta Tak 'Tenggelam', Apa Alasannya?

Mardani mengatakan kawasan aglomerasi yang diusulkan pemerintah dalam RUU DKJ jauh lebih lentur.

Baca Selengkapnya

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

56 hari lalu

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

Penemuan dari UI ini telah melewati proses penelitian sejak 2000. Selain pada bodi dan interior otomotif, aplikasi juga dicoba pada pesawat terbang.

Baca Selengkapnya

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

24 Februari 2024

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

Tahun 2024 bertepatan dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu), bagaimana tren, proyeksi penjualan hingga dampak iklim politik terhadap industri otomotif?

Baca Selengkapnya

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

19 Februari 2024

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu memberikan komentar terkait ramainya pabrikan Cina yang mengisi pasar mobil listrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya