Branchless Banking Dinilai Bukan Ancaman BPR

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 3 November 2013 18:18 WIB

Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia Teddy Alamsyah mengatakan layanan perbankan tanpa kantor (Branchless Banking) bukanlah ancaman bagi BPR. “Segmennya berbeda, BPR punya pasar sendiri,” katanya, Ahad 3 Oktober 2013.

Ia mengatakan nasabah BPR biasa berasal dari kalangan yang belum tersentuh layanan bank. Dalam melakukan transaksi perbankan, semisal menabung, kredit, dan transfer, kebanyakan mereka menginginkan cara praktis dan tak berbelit. “Bayar cicilan kami jemput,” kata dia, memberi contoh.

Sementara branchless banking, kata dia melanjutkan, sangat mengandalkan kemampuan menggunakan teknologi informasi. Sistem layanan perbankan tanpa kantor ini bisa diakses di antara lain melalui telepon genggam. Di sisi lain, masyarakat memang banyak yang telah menggunakan telepon genggam, bahkan untuk jenis yang canggih sekalipun. Namun, ia menilai, tak banyak yang memanfaatkan secara maksimal. “Lebih ke lifedata-style,” katanya.

Menurut dia, layanan perbankan itu memang bagus. Namun seiring dengan perkembangan dan pemahaman masyarakat terhadap penggunaan perangkat teknologi, manfaat branchless banking mungkin baru terasa 10 hingga 20 tahun ke depan.

Branchless Banking merupakan upaya dalam kerangka financial inclusion yang ditujukan untuk meningkatkan layanan keuangan bagi masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan. Sejak Mei lalu, Bank Indonesia mengujicobakan layanan itu melalui unit perantara layanan keuangan di delapan provinsi. “Ini revolusi perbankan,” kata ekonomom senior dari Center for Information and Development Studies Umar Juoro di Yogyakarta, Jumat pekan lalu.

Ia mengatakan pasar branchless banking masih terbuka luas. Di Indonesia, hanya 20 persen warganya yang memiliki rekening bank. Sehingga layanan ini dinilai mampu memecahkan persoalan akses masyarakat pada perbankan. “Karena masih banyak area yang belum tergarap,” katanya.

Salah satu bank yang sejak beberapa waktu lalu melakukan uji coba layanan ini Bank Tabungan Pensiunan Nasional. Head of Sales BTPN WOW! Donny Prasetya mengatakan layanan ini disebut BTPN WOW!. “Tak ada saldo awal, saldo minimum, dan biaya bulanan,” katanya. Sebaliknya, “Malah dapat bunga 4 persen.”

Ia mengatakan pada dasarnya semua orang melakukan transaksi keuangan. Misalnya saja membeli pulsa hingga membayar tagihan telepon, air, dan listrik. Namun jarang sekali yang memiliki rekening bank. Beberapa alasannya adalah proses layanan perbankan yang ribet, tak punya uang, hingga uang tabungan harus terpotong biaya bulanan.

Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, telepon genggam, persoalan-persoalan perbankan semacam itu diyakini bisa teratasi. BTPN WOW! berlangsung dengan adanya agen-agen yang bisa menjangkau pelosok. Mereka bisa membantu masyarakat membuka rekening hingga menyetor dan menarik uang tunai.

ANANG ZAKARIA


Berita terkait

Sejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online

1 hari lalu

Sejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online

OJK memblokir ribuan rekening yang berhubungan dengan judi online.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

3 hari lalu

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Peternak Diminta Penuhi Sertifikasi Halal, CPNS Belum Kunjung Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Peternak Diminta Penuhi Sertifikasi Halal, CPNS Belum Kunjung Dibuka

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengimbau kepada para pengusaha di bidang ternak ayam agar segera memenuhi standar sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

11 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

15 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

16 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

24 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

25 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

28 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

35 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya