Data Ekonomi Bebani Dolar, Reli Rupiah Berlanjut  

Rabu, 23 Oktober 2013 11:42 WIB

Ilustrasi Rupiah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya data tenaga kerja di Amerika menyebabkan pelemahan dolar, sehingga berimbas pada apresiasi nilai tukar rupiah. Di pasar uang, Rabu pagi, 23 Oktober 2013, rupiah menguat 27 poin (0,23 persen) ke level 11.265 per dolar Amerika. Pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah berada di level 11.292 per dolar.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, mengatakan data penambahan tenaga kerja non-pertanian di Amerika yang di bawah ekspektasi membuat nilai tukar dolar melemah. "Data itu membuat ekspektasi pengurangan stimulus (tapering) ditunda lebih lama lagi."

Penyerapan tenaga kerja hanya bertambah 148 ribu orang di bulan September, jauh di bawah ekspektasi pasar yang sebanyak 180 ribu orang. Walaupun data pengangguran terpangkas ke 7,2 persen, namun pasar menganggap shutdown kemarin telah berdampak buruk pada penyerapan tenaga kerja.

Ekspektasi diteruskannya stimulus Bank Sentral Amerika (The Fed) karena buruknya penyerapan tenaga kerja telah membuat pasar keuangan bergairah pagi ini. Indeks saham di bursa New York dan Asia sama-sama bergerak naik, sejalan dengan indeks dolar yang terjerembab ke level 79,23.

Bagi rupiah, semakin tinggi ekspektasi stimulus, semakin baik kondisi kurs dalam jangka pendek. "Penundaan tapering akan menjaga likuiditas dolar yang dibutuhkan untuk membiayai defisit neraca pembayaran dan kewajiban luar negeri swasta," ungkap Rangga.

Rangga memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 11.250 hingga 11.290 per dolar Amerika. "Bank Indonesia akan tetap menjaga rupiah agar tetap stabil demi menekan risiko gagal bayar sekaligus membantu meningkatkan nilai ekspor."




PDAT | M. AZHAR


Berita Terpopuler:
Vicky Prasetyo Senang Bisa Meng-Islam-kan Corrien
Wah, Wali Kota Airin Dalam Incaran KPK
Uang Rp 2,7 Miliar Bukti Suap Baru Akil Mochtar
Kasus Pelecehan Seksual di SMP 4 karena Kepolosan
Marzuki Alie: Ada Duit Suap ke Kongres Demokrat

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

9 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

22 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

4 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya