Rupiah Kembali ke Level 10.900  

Kamis, 17 Oktober 2013 11:03 WIB

Seorang petugas menunjukkan lembaran uang dollar Amerika di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (13/12) Nilai tukar rupiah hari ini kembali melemah 350 poin. TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Munculnya kesepakatan masalah plafon utang di Amerika Serikat menjadi sentimen positif di pasar keuangan pada pagi ini.

Di transaksi pasar uang, rupiah menguat tajam 225 poin ke level 10.970 per dolar AS (kurs tengah Bloomberg) dibanding posisi kemarin.

Rupiah menguat seiring apresiasi yang juga dialami mata uang Asia lainnya. Hingga pukul 10.30 WIB, dolar Hong Kong ditransaksikan di level 7,7544 per dolar AS, dolar Singapura 1,2438 per dolar AS, won 1.064,60 per dolar AS, dan yuan 6,0983 per dolar AS.

Pengamat pasar uang dari Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih, mengatakan kesepakatan legislatif AS dalam mengakhiri masalah anggaran tadi malam mendorong penguatan rupiah. "Krisis fiskal AS yang berlarut-larut akhirnya terselesaikan."

Voting antara Senat dan DPR AS menyepakati dua hal. Pertama, menyetujui anggaran untuk periode terbatas hingga 15 Januari 2014. Kedua, menaikkan batas utang sementara waktu sampai Februari 2014. Selanjutnya akan dibentuk panitia anggaran yang akan diumumkan pada 13 Desember 2013.

Terciptanya kesepakatan tersebut sekaligus mengakhiri shutdown yang telah berlangsung selama 16 hari. "Kendati kesepakatan ini bersifat temporer, tetapi setidaknya memberi sentimen positif bagi pasar keuangan global," ujar Lana.

Untuk hari ini, kemungkinan pasar Asia akan naik mengikuti kenaikan bursa saham global semalam. Sementara itu, rupiah diperkirakan akan bergerak menguat di kisaran 10.900 hingga 11.100 per dolar AS.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

19 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

4 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya