Alat untuk memuat batu bara ke dalam gerbong kereta di areal tambang PT. Bukit Asam Tbk. Batu bara dari tambang ini dikapalkan ke Pulau Jawa hingga luar negeri. TEMPO/Parliza Hendrawan
TEMPO.CO, Jakarta - Emiten energi dan batu bara, PT Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN), menurunkan target produksi untuk tahun 2013 ini. "Pendapatan pastinya juga turun karena harga jual yang turun," kata Direktur Utama Borneo, Alexander Ramlie, dalam paparan publik di Jakarta pada Rabu, 16 Oktober 2013.
Sebelumnya, untuk 2013, Borneo menargetkan total produksi sebesar 4,5 juta ton. "Tahun ini kami revisi target produksi menjadi 3 juta ton," kata Alexander. Revisi target tersebut juga disebabkan oleh satu areal batu bara yang penuh patahan. "Karena penuh patahan tidak kami cadangkan lagi," kata Alexander.
Ia menjelaskan, hingga Juni 2013, total produksi mencapai 1,6 juta ton. "Peningkatan terjadi dari periode yang sama pada tahun sebelumnya namun tidak terlalu signifikan," kata Alexander.
Untuk kinerja keuangan di semester I, Borneo mencatat kerugian bersih sebesar US$ 114,04 juta. Penurunan itu terjadi akibat turunnya pendapatan yang signifikan serta bertambahnya beban penjualan dan pemasaran.
Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
2 Februari 2024
Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
1 Februari 2024
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.