Angkasa Pura Kembangkan Energi Surya di Bandara

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 8 Oktober 2013 18:47 WIB

Suasana sepi di ruang tunggu keberangkatan ketika penutupan sementara Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Selasa (8/10). ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Nusa Dua - Demi mewujudkan bandar udara yang ramah lingkungan (eco airport), PT Angkasa Pura I (Persero) menggandeng perusahaan Amerika Serikat untuk mengembangkan pemanfaatan energi matahari dalam pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di bandara.

Penandatanganan nota kesepahaman antara Presiden Direktur PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo dan CEO Sintesa Group-SunEdison Shinta Widjaja Kamdani, disaksikan oleh Menteri Perdagangan Amerika Serikat Penny Pritzker di sela Konferensi Tingkat Tinggi Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Nusa Dua, Bali, Selasa, 8 Oktober 2013.

"Semua harus concern green energy,” kata Tommy usai penandatanganan. Menurutnya, kerja sama itu akan mendatangkan keuntungan jangka panjang senilai US$ 45 juta. “Kalau bergantung pada batu bara, diesel tidak akan maju. Keuntungan jangka panjang jauh lebih besar, terutama dalam penurunan emisi, nilainya kurang lebih US$ 45 juta,” katanya.

Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha menyatakan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara SKEP 124/VI/2009 tentang bandara ramah lingkungan.

Peraturan itu menginstruksikan para pengelola bandara untuk menerapkan konsep bandara ramah lingkungan. Penerapan konsep tersebut diharapkan mampu mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dari sektor penerbangan yang berkontribusi dua persen terhadap perubahan iklim.

Menurut Shinta Widjaja, kerja sama yang dilakukan mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan. Sintesa Group juga mengelola pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTB).

Managing Director SunEdison Pashupathy Gopalan mengaku optimistis dapat memberikan yang terbaik bagi pengembangan pembangkit listrik tenaga surya di bandara Indonesia, khususnya Bandara Ngurah Rai, Bali yang menjadi proyek percontohan.

“Proyek kami yang terbaru adalah di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) dengan kapasitas 15 megawatt,” kata Gopalan.

Setelah Bandara Ngurah Rai, PT Angkasa Pura I menargetkan tiga bandara lagi sampai tahun depan. Bandara-bandara tersebut antara lain, Bandara Sepinggan, Balikpapan; Bandara Juanda, Surabaya; dan Bandara Hassanuddin, Makassar.



NATALIA SANTI

Berita Terpopuler
APBD Bocor Disinyalir Jadi Aset Keluarga Atut
Ibu Vicky Prasetyo Diperiksa Polisi
BNN Hari ini Umumkan Hasil Tes Urin Akil Mochtar
Jokowi, Rhoma Irama, dan Warteg Warmo
Inilah Sebagian Gurita Bisnis Adik Ratu Atut

Berita terkait

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

1 jam lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

2 jam lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

10 jam lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

18 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

1 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

2 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

2 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

2 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

2 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya