TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Keuangan Jusuf Anwar mengungkapkan, realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2004 sampai dengan 23 November 2004 mencapai Rp 24,9 triliun atau 95,1 persen dari sasaran defisit sebesar Rp 26,3 triliun. “Ini berarti mencapai 1,2 persen dari produk domestrik bruto (PDB) atau sudah mendekati target defisit tahun ini sebesar 1,3 persen dari PDB,” kata Jusuf dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Keuangan dan Perbankan DPR di Jakarta. Selain itu, sampai dengan 23 November, realisasi pendapatan negara dan hibah mencapai Rp 316,1 triliun atau mencapai 78,3 persen dari sasaran penerimaan sebesar Rp 403,8 triliun. Sedangkan realisasi belanja negara mencapai Rp 341,1 triliun atau mencapai 79,3 persen dari sasaran yang mencapai Rp 430 triliun. Jusuf optimistis, defisit anggaran dapat dipenuhi dari realisasi sumber-sumber pembiayaan yang berasal dari privatisasi, penjualan aset program restrukturisasi perbankan, surat utang negara (neto), pembiayaan luar negeri (neto), serta penggunaan sementara rekening pemerintah di Bank Indonesia (BI). Penjualan aset program restrukturisasi perbankan sampai 23 November telah mencapai Rp Rp 10,4 triliun atau 80,5 persen dari target sebesar Rp 12,9 persen. Sedangkan privatisasi telah mencapai Rp 3,5 triliun atau baru mencapai 69,8 persen dari target sebesar Rp 5 triliun. Sedangkan untuk Surat Utang Negara, realisasinya sudah mencapai Rp 10,1 triliun atau melebihi target sebesar Rp 8,2 triliun. Amal Ihsan - Tempo