KPPU Telusuri Kartel Penyebab Mahalnya Kedelai  

Reporter

Senin, 23 September 2013 19:16 WIB

Ilustrasi kedelai. ANTARA/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kembali menelisik penyebab mahalnya harga kedelai dalam dua bulan belakangan. Harga kedelai menembus Rp 10.000 per kilogram dari harga normal sebelumnya sebesar Rp 7.100 per kilogram.

Juru Bicara KPPU Ahmad Junaidi mengatakan pihaknya mengawasi dan menguji keterkaitan perusahaan yang mengantongi kuota impor dengan mahalnya harga kedelai. "Apakah terjadi karena perilaku yang disengaja, kartel atau karena perlu perbaikan di sektor kebijakan," katanya di kantornya, Jakarta, Senin, 23 September 2013.

Junaidi mengatakan KPPU masih pada tahap mengumpulkan bukti penyebab kenaikan harga kedelai. Jika sudah terdapat sekurangnya 2 bukti, barulah KPPU dapat meningkatkan proses pemeriksaan.

Ketua Umum Dewan Kedelai Nasional Benny Kusbini menilai penyebab mahalnya kedelai adalah karena adanya beberapa perusahaan yang menimbun kedelai impor pada Agustus lalu. Perusahaan besar ini mengantongi stok kedelai hingga 500 ribu ton yang diimpor sebulan sebelumnya. Ia membantah mahalnya kedelai karena melemahnya nilai tukar rupiah. "Importir beli sebelum rupiah melemah," katanya kepada Tempo.

Direktur Eksekutif Asosiasi Kedelai Indonesia Yus'an membenarkan stok kedelai pada Agustus dibeli sebelum rupiah melemah. Namun importir tetap harus menjual kedelai itu mengacu pada harga yang akan datang. "Agar bisa membeli lagi," katanya. Ia membantah ada praktek kartel antarimportir kedelai. Yus'an menilai dominasi pangsa pasar beberapa importir berlangsung alami. "Persaingan sehat," katanya.

Seorang importir mengatakan impor kedelai dikuasai segilintir perusahaan besar. Mereka mendominasi importasi yang tidak dibatasi selama ini. Saat mekanisme pasar berubah menjadi sistem kuota pada Juni lalu, importir raksasa masih mendominasi kuota impor yang diterbitkan Kementerian Perdagangan.

Importir besar itu misalnya Group FKS yang dimiliki Edy Kusumah. Grup ini memiliki tiga perusahaan yaitu PT Fishindo Kusuma Sejahtera Multi Agro Tbk, PT Gerbang Cahaya Utama, dan PT Teluk Intan. Group FKS mengantongi kuota 265 ribu ton atau 47 persen dari total kuota 584 ribu ton. Grup besar lainnya yaitu Sungai Budi Group melalui PT Budi Semesta Satria dan PT Golden Sinar Sakti yang mengantongi 62 ribu ton kuota kedelai.


BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE | AKBAR TK

Berita terkait

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

35 hari lalu

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU melanjutkan kasus pinjaman online (Pinjol) pendidikan ke penegakan hukum.

Baca Selengkapnya

PPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi

46 hari lalu

PPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi

PPATK dan KPPU memperkuat kerja sama penanganan kasus pencucian uang di transaksi merger dan akuisisi.

Baca Selengkapnya

Sumber Protein Nabati yang Perlu Dimasukkan ke Pola Makan

18 Februari 2024

Sumber Protein Nabati yang Perlu Dimasukkan ke Pola Makan

Meski sumber makanan hewani kaya protein, protein nabati pun baik untuk kesehatan secara umum. Berikut sumber yang sangat baik.

Baca Selengkapnya

Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

19 Januari 2024

Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

Kecap punya manfaat buat kesehatan dan sebaliknya. Sisi positifnya, kecap tinggi antioksidan dan zat-zat antimikroba. Apa negatifnya?

Baca Selengkapnya

Bahaya Ibu Hamil Makan Kedelai Utuh bagi Janin Laki-laki Menurut Dokter Kandungan

18 Januari 2024

Bahaya Ibu Hamil Makan Kedelai Utuh bagi Janin Laki-laki Menurut Dokter Kandungan

Dokter kandungan mengatakan makan kedelai utuh bisa memicu masalah genital pada janin laki-laki. Apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Bos Bulog Beberkan Sejumlah Penyebab Stok Kedelai Sering Langka

11 Januari 2024

Bos Bulog Beberkan Sejumlah Penyebab Stok Kedelai Sering Langka

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan penyebab stok kedelai kerap langka di Indonesia. Apa saja pemicunya?

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Makan Tempe untuk Tubuh

6 Januari 2024

5 Manfaat Makan Tempe untuk Tubuh

Meskipun sering disamakan dengan tahu, tempe memiliki perbedaan manfaat yang signifikan bagi tubuh.

Baca Selengkapnya

Resep dan Cara Membuat Tahu Hoheng yang Sedang Viral

19 Desember 2023

Resep dan Cara Membuat Tahu Hoheng yang Sedang Viral

Tahu Hoheng sedang viral dan ramai diperbincangkan publik, khususnya para pencinta kuliner. Lalu, bagaimanakah resep dan cara membuatnya?

Baca Selengkapnya

3 Resep Masakan Menggunakan Tauco

23 November 2023

3 Resep Masakan Menggunakan Tauco

Tauco terbuat dari kedelai yang setelah direbus diawetkan dengan garam

Baca Selengkapnya

Harga Kedelai Melesat, Produsen Tahu Tempe Minta Pemerintah Atur Pasokan

20 November 2023

Harga Kedelai Melesat, Produsen Tahu Tempe Minta Pemerintah Atur Pasokan

Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin, mengatakan tren kenaikan harga kedelai ini akan berlanjut hingga Desember.

Baca Selengkapnya