Pemerintah Targetkan Pendapatan dari ORI010 Rp 20 Triliun  

Reporter

Jumat, 20 September 2013 13:53 WIB

Obligasi Negara Ritel Seri ORI009. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan pendapatan penjualan Obligasi Retail Indonesia seri 010 (ORI010) mencapai Rp 20 triliun. “Ini target indikatif terbesar dalam sejarah penerbitan obligasi retail di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan, usai meresmikan masa penawaran ORI010 di Kawasan Ekowisata Mangrove, Pantai Indah Kapuk, Jumat, 20 September 2013.

Masa penawaran obligasi dengan tingkat kupon (yield) sebesar 8,5 persen per tahun dan tenor 3 tahun ini akan berakhir pada 4 Oktober mendatang. ORI010 dijual dengan harga pe runit sebesar Rp 1 juta dengan pemesanan minimun senilai Rp 5 juta dan maksimum Rp 3 miliar. Dana yang dihimpun dari penerbitan obligasi ini nantinya digunakan untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Target investor ORI010 ini, kata Robert, adalah para investor pemula seperti ibu rumah tangga, pegawai muda, ataupun masyarakat umum yang ingin berinvestasi tanpa risiko. “Syaratnya hanyalah warga negara Indonesia yang dibuktikan lewat Kartu Tanda Penduduk.”

Ada 20 agen penjualan yang telah ditunjuk pemerintah untuk memasarkan ORI010 yang terdiri dari 17 bank nasional dan tiga perusahaan sekuritas, yakni: Citibank, Bank ANZ Indonesia, Bank Bukopin, Bank BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon, Bank Internasional Indonesia, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank BJB, Bank Permata, Bank BRI, Bank UOB Indonesia, Standard Chartered Bank, Bank HSBC, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, serta PT Trimegah Sekuritas.

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Loto Srinaita Ginting optimisitis penetapan yield ORI010 sebesar 8,5 persen akan maksimal mendatangkan pendapatan untuk negara. “Kami sudah menghitung, tingkat kupon 8,5 persen cukup besar dan menarik bagi investor, tapi pembayaran bunganya tidak akan membebani kas negara,” ujarnya.

Loto menambahkan kondisi perekonomian global yang tidak menentu disusul keputusan bank sentral Amerika untuk tetap melanjutkan program stimulus merupakan momen tepat untuk meluncurkan obligasi retail ini. “Yield ORI010 ini memang terlihat tinggi, tapi untuk jangka waktu yang lama tingkat kuponnya akan stabil, apalagi di tengah kondisi likuiditas yang ketat.”

Adapun Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati dalam kesempatan yang sama mengajak masyarakat Indonesia untuk berinvestasi melalui surat utang negara, terutama obligasi retail. Pasalnya, kata dia, investasi ini sangat minim resiko. “Kan, negara yang menerbitkan, jadi aman. Jadi, masyarakat kalau mau investasi tidak harus selalu dalam bentuk deposito,” katanya.

Anny juga optimistis penjualan ORI010 akan mencapai target. Bahkan, bukan tidak mungkin over subscribe (melebihi permintaan). Dia berkaca pada penjualan surat berharga negara sebelumnya yang dinilai bagus. “Target Rp 20 triliun bisa tercapai, apalagi kondisi perekonomian diprediksi akan kembali membaik.”

PRAGA UTAMA




Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Mobil Murah | Penembakan Polisi | Miss World | Info Haji

Berita Terpopuler:

Boediono: Jangan Hambat Orang Beli Mobil Murah
Soal Ruhut Sitompul, PPP: Mau Jadi Komisi Kucing?
Demokrat: Pernyataan Anas Sudutkan Demokrat
Kepala Dinas Bandung Wajib Punya Akun Twitter
Anggita Sari Bantah Menjebak Vanny
`Dicerca` Nikita Mirzani, Zaskia Gotik Menangis

Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

30 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya