YLKI Minta Kementerian Perhubungan Tegur Lion Air

Selasa, 3 September 2013 16:32 WIB

Pesawat Lion Air. TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, meminta Kementerian Perhubungan menegur keras manajemen Lion Air melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Menurutnya, Lion Air tidak dapat mengatur dengan baik sarana dan prasarana pelayanan. "Akibatnya konsumen yang dirugikan dengan seringnya delay," ujar dia, Selasa, 3 September 2013.


Tulus meminta Kementerian jangan hanya bisa memberi izin penambahan rute dan penambahan armada kepada Lion Air. Sementara, maskapai itu sendiri tidak siap dengan sumber daya manusianya, seperti pilot, pramugari, dan teknisi. "Ini menandakan buruknya manajerial Lion Air," ucapnya.

Ia menghimbau Kementerian terus mengevaluasi kinerja manajemen Lion Air yang acapkali menelantarkan konsumen. "Jika dibiarkan terus, keselamatan konsumen yang juga akan terancam," ujar Tulus.

Pada Ahad 1 September, penerbangan Lion Air tujuan Surabaya, Makassar, Jambi, dan Denpasar dari Bandara Soekarno-Hatta mengalami penundaan selama enam jam. Selama menunggu pesawat pengganti, para penumpang resah karena tidak mendapat kepastian kompensasi dan penginapan di hotel.

Manajer umum PT. Angkasa Pura II cabang Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan, mengaku menerima keluhan para penumpang yang terkena delay. Penumpang kesal dan panik karena tidak ada penjelasan dari Lion Air. "Ketidakpastian jadwal pesawat pengganti juga membuat mereka marah," katanya.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, delay disebabkan absennya 15 karyawan saat itu. "Problemnya, ada 15 ground staff kami tidak masuk kerja dengan alasan sakit. Tapi kami sedang lakukan investigasi apakah betul ramai-ramainya mereka tidak masuk kerja itu benar-benar sakit atau mangkir," kata Edward.

AMRI MAHBUB | AYU CIPTA


Berita Terpopuler:
Briptu Rani: Keramahan Saya Disalahartikan

Jusuf Kalla: Jokowi Harus Nyapres

Sengman Pernah Hadir ke Wisuda Anak SBY?

Relokasi Blok G Cepat, Jokowi Tungguin Tukang Cat

Disebut Terkait Impor Sapi, Dipo Alam Berkelit




Advertising
Advertising



Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

4 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

5 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

9 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

10 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

10 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

13 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

16 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

21 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

22 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

27 hari lalu

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.

Baca Selengkapnya